REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan masih melakukan peralihan persinyalan atau switch over (SO) tahap 6 di Stasiun Manggarai. Sejak proses tersebut dimulai, pengguna kereta rel listrik (KRL) banyak mengeluhkan proses transit di Stasiun Manggarai karena terlalu sesak saat jam sibuk karena lamanya rangkaian kereta datang.
Direktur Utama Kereta Commuter Indonesia (KCI) Suryawan akhirnya buka suara mengenai komplain tersebut. "KRL itu ngangkut orang setiap hari, jutaan. Harganya murah, komplain terus-terusan padahal kami sudah usaha banyak lho," kata Suryawan di Gedung Kemenhub, Senin (20/2/2023).
Suryawan memastikan saat ini penataan Stasiun Manggarai memang masih terus berproses. Meskipun berdampak pada perubahan pola operasional KRL, dia menegaskan, KCI berupaya menata fasilitas di stasiun untuk mendukung proses SO6 yang tengah berjalan.
Dia mengungkapkan, KCI juga sudah berusaha menata sejumlah stasiun lainnya seperti di Bogor dan Tebet dengan fasilitas penumpang yang ditingkatkan untuk kenyamanan dan keselamatan. "Kami tidak hanya melihat Manggarai saja. Artinya yang kami lakukan cukup banyak, bahkan tiketnya sudah bertahun-tahun tidak naik," tutur Suryawan.
Suryawan mengajak semua pihak begitupun penggunanya untuk bersama-sama membangun Stasiun Manggarai. Proses pengembangan Stasiun Sentral Manggarai pada akhirnya akan membuat lalu lintas KRL lebih nyaman dan terintegrasi dengan moda kereta lainnya meskipun butuh proses pembangunan.