Rabu 15 Feb 2023 20:55 WIB

Papua Bagian dari NKRI, Pemerintah Tegaskan tidak akan Ada Negosiasi Terkait Kemerdekaan

TNI-Polri hingga kini masih terus melakukan pencarian pilot Susi Air.

Pilot Susi Air, Kapten Philip Mehrtens dalam pengusaan KKB Papua. Pemerintah menegaskan tidak ada negosiasi terkait kemerdekaan Papua dalam upaya pembebasan Kapten Philip. (ilustrasi)
Foto:

TNI-Polri hingga kini masih terus melakukan pencarian terhadap pilot Susi Air, Kapten Philips Mehrtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan, pihaknya bersama jajaran kepolisian juga sudah menyiapkan tim untuk mengevakuasi Philips jika nanti keberadaannya telah diketahui.

"Tim Gabungan TNI-Polri telah menyiapkan tim evakuasi apabila sewaktu-waktu diketahui keberadaan pilot tersebut," kata Herman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/2/2023).

Herman menyebut, pencarian dilakukan di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan dan sekitarnya. Tim gabungan TNI-Polri mencari keberadaan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu menggunakan pesawat TNI AU dan Polri.

"Untuk mengoptimalkan pencarian, Tim Gabungan TNI-Polri kini bergabung dengan Satgas Damai Cartenz," ujar Herman.

Selain itu, TNI-Polri juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak lainnya, antara lain para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pihak pemerintah daerah. Dia menegaskan, upaya pencarian mengedepankan keselamatan Philips.

Disamping itu, sambung dia, aparat keamanan juga turut membantu evakuasi masyarakat sipil di Distrik Paro, Kabupaten Nduga. Herman mengungkapkan, data evakuasi warga yang diperoleh sampai saat ini, dimulai pada hari Rabu (8/2/2023) evakuasi terhadap 15 pekerja, Jumat (10/2/2023) evakuasi 25 warga Paro, Sabtu (11/2/2023) sebanyak 33 orang warga Paro dan Senin (13/2/2023) 167 orang.

"Saat ini TNI Polri juga menangani warga Distrik Paro yang eskodus karena merasa ketakutan. Termasuk atas permintaan Bupati Nduga untuk membantu evakuasi," ungkap dia.

Tiga diplomat Selandia Baru dan dua staf Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dilaporkan telah tiba di Timika, Papua pada Senin (13/2/2023). Hal ini dilaporkan Jubi TV mengutip laman Radio News Zaeland (RNZ) pada Rabu (15/2/2023).

Ketiga diplomat Selandia Baru yang hadir adalah wakil Kepala Misi Diplomatik Selandia Baru untuk ASEAN Brendan Andrew Stanbury, dan Patrick John Fitzgibbon dan Alexander Mcsporran dari Kedutaan Besar Selandia Baru. Mereka didampingi staf Kemenlu RI Dionisius Elvan Swasono dan Nicolas Hendrik Theodorus.

Pada Senin siang, mereka menghadiri rapat yang dipimpin oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III. Para diplomat mengungkapkan harapannya agar Mehrtens dapat ditemukan dalam keadaan hidup dan sehat serta segera dibebaskan.

Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) merilis bukti-bukti penyanderaan Kapten Philips Marx Marthen. Dalam dokumentasi resmi yang diterima Republika, Selasa (14/2/2023), Juru Bicara TPNPB - OPM Sebby  Sambom menegaskan, foto dan video tentang penguasaan badan terhadap pilot Susi Air tersebut, membuktikan ucapan bohong otoritas militer dan keamanan di Indonesia yang menyebutkan kapten berkebangsaan Selandia Baru itu tidak dalam penyanderaan.

“Kami sampaikan, bahwa Panglima TNI adalah pembohong besar. Karena TPNPB-OPM sudah mengakui bertanggungjawab atas bakar pesawat dan sandera pilot Susi Air,” kata Sebby kepada Republika, di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement