Sabtu 10 May 2025 20:38 WIB

Satgas TNI Lumpuhkan Tokoh OPM Bumi Walo Enumbi di Papua Tengah

Nekison menjadi buronan karena keterlibatannya dalam serangkaian aksi teror di Papua.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) alias Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang banyak membunuh rakyat sipil.
Foto: Istimewa
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) alias Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang banyak membunuh rakyat sipil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas gabungan TNI berhasil melumpuhkan salah satu tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), Nekison Enumbi alias Bumi Walo Enumbi, dalam sebuah operasi di Distrik Ilamburawi, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (10/5/2025). Operasi itu merupakan hasil kerja sama antara Satgas TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN), yang didasarkan informasi intelijen mengenai keberadaan target.

"Keberhasilan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen TNI untuk menjaga stabilitas keamanan dan melindungi masyarakat Papua dari ancaman teror bersenjata. Operasi ini dilakukan secara terukur berdasarkan informasi akurat dari Satgas BIN," kata Dansatgas Media Koops TNI Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga

Dia menjelaskan, Nekison Enumbi, yang dikenal sebagai pimpinan OPM wilayah Yambi, selama ini menjadi buronan karena keterlibatannya dalam serangkaian aksi teror bersenjata di wilayah Papua Tengah. Dalam operasi tersebut, Bumi Walo tewas di tempat setelah sempat melakukan perlawanan.

Dari lokasi kejadian, kata Iwan, Satgas TNI menyita sejumlah barang bukti yang diduga digunakan dalam aksi kekerasan, termasuk tiga butir munisi kaliber 9 mm, satu selongsong peluru kaliber 5,56 mm, dua buah kapak, enam buah parang, dan dua unit alat komunikasi HT. Selain itu, turut diamankan tiga buah sarung pistol, dua unit ponsel GSM, satu unit handphone Android, empat buah busur panah, dan 90 anak panah.

Nekison Enumbi sebelumnya telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Puncak Jaya dengan nomor DPO/S-34/01/IV/2024/RESKRIM tertanggal 25 April 2024. Dia terlibat dalam sejumlah aksi penembakan yang mengakibatkan gugurnya aparat keamanan, termasuk insiden pada 21 Januari 2025 yang menewaskan anggota Polsek Puncak Jaya dan penembakan terhadap seorang purnawirawan Polri pada 7 April 2025.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement