REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua menerapkan pembelajaran secara daring (online) di semua sekolah selama masa tanggap darurat setelah terjadinya gempa bermagnitudo 5,4 di wilayah itu.
Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey di Jayapura, Ahad (12/2/2023), mengatakan, saat ini Dinas Pendidikan dan Pengajaran setempat bersama bagian hukum sedang menyiapkan surat edaran agar selama masa tanggap darurat proses pembelajaran dilakukan secara daring.
"Ini bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan jika terjadi bencana susulan tetapi juga memberikan kepastian kenyamanan bagi siswa, para guru dan orang tua," kata Pekey.
Menurut Pekey, untuk pelayanan di setiap perkantoran juga dibatasi seperti di lingkungan Pemkot Jayapura tetapi bagi instansi yang lain akan diatur oleh masing-masing pimpinan di instansi tersebut.
"Termasuk juga di setiap rumah ibadah agar menyesuaikan kalau merasa tidak nyaman maka sebaiknya dilaksanakan secara virtual seperti pada saat Covid-19," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya akan terus melakukan rapat evaluasi guna percepatan penanganan gempa di wilayah itu agar masyarakat yang terdampak semuanya bisa dilayani dengan baik.
Dia menambahkan pihaknya terus mengimbau agar seluruh masyarakat di Kota Jayapura selalu waspada karena bencana alam bisa terjadi kapan saja.
"Diharapkan agar bisa menghindari gedung berlantai dan selalu waspada jika terjadi gempa susulan," katanya lagi.
Status tanggap darurat bencana telah ditetapkan Pemkot Jayapura mulai 9 Februari hingga 1 Maret 2023.