Ahad 12 Feb 2023 18:40 WIB

Legislator Usul Penerima Beasiswa Pemuda Mengabdi di Pemkot Surabaya

Penerima Beasiswa Pemuda Tangguh diharapkan bisa berkontribusi untuk Surabaya.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
DPRD Kota Surabaya.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
DPRD Kota Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah mengharapkan ada kontribusi nyata dari mahasiswa penerima Beasiswa Pemuda Tangguh terhadap Kota Surabaya, Jawa Timur. Untuk itu, ia mengusulkan mahasiswa yang sudah lulus diwajibkan mengabdi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Khusnul menjelaskan, Pemkot Surabaya setiap tahun menggulirkan program Beasiswa Pemuda Tangguh untuk ribuan penerima manfaat. Beasiswa itu ditujukan untuk siswa jenjang SMA sederajat dan mahasiswa.

Sebagai bentuk timbal balik dan wujud kontribusi, Khusnul menyarankan mahasiswa penerima beasiswa, setelah selesai pendidikan, untuk mengabdi di Pemkot Surabaya. “Pengabdian mereka ini tidak selamanya. Mungkin diberikan waktu setahun atau dua tahun,” kata dia di Surabaya, Ahad (12/2/2023).

Khusnul mencontohkan mahasiswa penerima beasiswa lulusan bidang kesehatan. “Mereka (misalnya) diwajibkan mengabdi di puskesmas setahun atau dua tahun. Setelah itu, mereka bebas memilih karier dan profesinya mau ke mana,” ujar Khusnul.

Menurut Khusnul, sudah sewajarnya penerima manfaat beasiswa dari pemkot untuk memberikan kontribusi bagi Kota Surabaya. “Contoh lain, Surabaya ini kekurangan guru. Para mahasiswa yang menempuh pendidikan keguruan bisa mengabdikan diri dengan mengajar di sekolah-sekolah yang kekurangan guru,” kata dia.

Pada awal 2023, Khusnul mengatakan, ada 1.779 mahasiswa yang melakukan penandatangan perjanjian penerimaan beasiswa. Ia mengusulkan agar ada perjanjian komitmen juga untuk mau mengabdikan diri di Pemkot Surabaya.

Dengan pengabdian ini, menurut Khusnul, mereka bisa mendapatkan pengalaman kerja. “Maksudnya, saat baru lulus kuliah, mereka masih belum memiliki pengalaman. Kalau mengabdikan diri, otomatis akan memiliki pengalaman kerja, sehingga nanti penempatan mereka juga sesuai dengan apa yang dipelajari saat kuliah. Kan tidak mungkin kuliah di bidang kesehatan ditaruh di bidang teknik sipil,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement