Ahad 12 Feb 2023 09:25 WIB

PDIP Akui Gibran Masuk Kandidat Bakal Cagub DKI Jakarta

Gembong menuding Jakarta mengalami kemunduran di era Gubernur Anies Baswedan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) digandeng Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri usai acara pelantikan Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagai Wali Kota Semarang periode 2021-2026, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/1/2023).
Foto: Akun Twitter Gibran Rakabuming
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) digandeng Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri usai acara pelantikan Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagai Wali Kota Semarang periode 2021-2026, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengakui, sedang menyiapkan kader potensialnya untuk maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024 mendatang. Sekretaris DPD PDIP Jakarta Gembong Warsono mengatakan, partainya tengah mencermati empat nama kader untuk diusung di Pilgub DKI Jakarta.

Salah satu nama yang disiapkan PDIP, yakni putra sulung Presiden Joko Widodo yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming. Gibran masuk menjadi kandidat calon gubernur DKI Jakarta bersama tiga nama lain, antara lain, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, mantan wali kota Semarang Hendrar Pihadi.

Baca Juga

PDIP mengaku, pemilihan nama-nama ini karena keempatnya dinilai berhasil membangun daerahnya. "PDI Perjuangan mencermati kader-kader yang ditugaskan sebagai kepala daerah dan empat kader ini kami menilai berhasil memimpin daerahnya," kata Gembong saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Ahad (12/2/2023).

Gembong mengatakan, keberhasilan keempat kader PDIP ini membangun daerahnya dinilai menjadi modal kuat untuk membangun Jakarta. Gembong menyebut Jakarta mengalami kemunduran pada era Gubernur Anies Baswedan.

"PDI Perjuangan memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas pembangunan Jakarta, karena kami menyadari pada era sebelum Pj Gubernur Heru Budi Hartono, terjadi kemunduran," kata Gembong.

"Maka munculnya empat nama itu guna menjawab tantangan pembangunan Jakarta, juga menjawab ketika Jakarta sudah tidak lagi menjadi ibu kota negara," ujarnya.

Gembong juga meyakini tidak masalah jika kader yang diusung nanti berasal dari luar DKI. Sebab, pemilih Jakarta adalah pemilih rasional yang melihat rekam jejak.

"Untuk mendongkrak suara, kami menyakini warga Ibu Kota sebagai pemilih rasional, akan menentukan pilihan berdasarkan rekam jejak calon," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement