Ahad 12 Feb 2023 06:38 WIB

Muhaimin Dinilai Cari Alternatif Peluang Cawapres ke KIB

Bergabungnya dua koalisi KIR dan KIB dinilai harus menemukan ulang figur capres.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar di Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (10/2).
Foto: Dok. Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar di Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai ada motif lain dari pertemuan yang dilakukan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto pada Jumat (10/2/2023). Arifki menduga ada motif pribadi dari Muhaimin dengan menemui Golkar yang kini sudah bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Menurut Arifki, pertemuan Muhaimin (Cak Imin) dengan Airlangga bisa jadi karena ketidakpastian namanya akan dijadikan cawapres pendamping Prabowo Subianto di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). "Tetapi, Gus Muhaimin berkemungkinan bakal melihat peluang lain di KIB untuk posisinya sebagai cawapres dibalik ketidakpastian nasibnya sebagai cawapres Prabowo Subianto," ujar Arifki, Sabtu (11/2/2023).

Baca Juga

Arifki menambahkan, selain motif pribadi Muhaimin, menurutnya, jika kedua koalisi ini bergabung, mereka harus menemukan lagi figur capres yang akan diusung.

“Jika KIR dan KIB bersatu, bisa jadi figur-figur capres yang muncul dikocok ulang. Selain kepentingan masing-masing koalisi perlu diakomodir, kepentingan dari masing-masing partai juga bakal mempersulit dalam penentuan capres dan cawapres," kata Arifki.

KIR sudah mendeklarasikan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto sebagai capres. Sementara KIB walau belum mendeklarasikan figur capres, mereka diyakini juga ingin mendorong figur capres yang merepresentasikan keinginan mereka bersama. Sementara, Partai Golkar sudah memutuskan mengusung nama Airlangga Hartarto sebagai bakal capres.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengaku pertemuan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar adalah saling mengajak untuk bergabung dengan koalisinya. Ia berseloroh akan lebih baik jika koalisi PKB dan Partai Gerindra bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Sementara, Ketum PKB Muhaimin Iskandar menilai, bergabungnya dua koalisi akan membuat barisan koalisi menjadi semakin bagus dan efektif. Ia mengatakan, yang terpenting saat ini adalah menyamakan visi, target, dan tujuan kedua koalisi.

“Sangat bagus (dua koalisi bergabung). Semakin banyak barisan koalisi, semakin efektif proses pemilunya, semakin baik. Kan yang paling penting adalah menyamakan visi, target, dan tujuan. Itu yang paling penting,” tutur Muhaimin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement