REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Khidmah Erick Thohir menyemarakkan hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) keseratus tahun menunjukkan kesungguhan menteri BUMN tersebut membangun bangsa. Dedikasi tersebut merupakan totalitas mantan presiden Inter Milan tersebut menyebarluaskan kearifan dan memperkuat persatuan bangsa.
Erick merupakan anggota kehormatan Banser Nahdlatul Ulama. Keanggotaan tersebut dimanfaatkannya untuk berkontribusi lebih banyak dalam bentuk program membangun negeri.
Pengamat Politik Surokim Abdussalam mengatakan amanah yang diemban Erick Thohir pada harlah seabad NU menguatkan elektabilitasnya. Sebab menurutnya, posisi Erick Thohir sebagai ketua Harlah sangat strategis.
“Namun demikian posisi Pak Erick di acara harlah satu abad ini cukup strategis dan potensial bisa menambah dan menguatkan elektabilitas beliau,” ujar Surokim pada Kamis (9/2/2023).
Surokim mengatakan bukti semakin dekatnya Erick Thohir dengan masyarakat NU adalah bercokolnya baliho-baliho bergambar Eks Presiden Inter Milan yang menghiasai jalan Surabaya. Hal itu merupakan bentuk kebanggan Erick Thohir menyambut hari besar NU.
“Saya pikir warga NU juga sudah dewasa untuk menyikapi hal-hal seperti itu, sudah terlatih berkali-kali. Saya pikir silakan saja semua berpartisipasi, anggap saja bagian dari meramaikan dan menyemarakkan acara. Niatnya baik untuk melayani, ngalap berkah warga NU itu malah keren,” terangnya.
Meski menjadi polemik, Surokim menilai hadirnya baliho-baliho berwajah Erick Thohir adalah hal yang sangat wajar. Apalagi Erick Thohir merupakan Ketua Panitia Harlah 100 Tahun NU.
“Posisi Pak Erick sebagai ketua harlah NU menunjukkan dia mengerjakan hal besar, perayaan 1 abad pasti magnitude-nya tinggi baik bagi tokoh publik, politisi, ataupun parpol untuk mendapat simpati warga Nahdliyin,” ujarnya.