Ahad 29 Jan 2023 21:40 WIB

Terungkap, Wowon Cs Larang TKW Korban Penipuan Mereka Bercerita ke Keluarga 

Wowon Cs melakukan penipuan penggadaan uang ke para TKW

Rep: Ali Mansur / Red: Nashih Nashrullah
Petugas kepolisian mengangkat kantung jenazah yang berisi kerangka jenazah Almarhumah Iim Halimah usai proses ekshumasi di TPU Saar Mutiara Cililin, Jalan Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/1/2023). Proses ekshumasi atau pembongkaran makam tersebut guna membuat terang kasus serta menyelidiki penyebab kematian Iim Halimah yang diduga menjadi salah satu korban dari pembunuhan berantai atau serial killer Wowon Erawan cs. Saat ini, total korban tewas dari kasus pembunuhan berantai tersebut mencapai sembilan orang.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kepolisian mengangkat kantung jenazah yang berisi kerangka jenazah Almarhumah Iim Halimah usai proses ekshumasi di TPU Saar Mutiara Cililin, Jalan Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/1/2023). Proses ekshumasi atau pembongkaran makam tersebut guna membuat terang kasus serta menyelidiki penyebab kematian Iim Halimah yang diduga menjadi salah satu korban dari pembunuhan berantai atau serial killer Wowon Erawan cs. Saat ini, total korban tewas dari kasus pembunuhan berantai tersebut mencapai sembilan orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para tenaga kerja (TKW) korban penipuan penggandaan harta Wowan Cs dilarang menceritakan soal pesugihan itu kepada keluarganya masing-masing. Jika larangan Wowon Cs tersebut dilanggar maka korban celaka.  

"(Korban) sampai ke Indonesia enggak boleh hubungin keluarga dulu harus temuin mereka dulu, semua (korban penipuan)," ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga Ahad (29/1/2023). 

Baca Juga

Lanjut Panjiyoga, doktrin yang dilakukan Wowon Cs tersebut berhasil memperdaya para korban penipuan pesugihan tersebut. 

Tak hanya itu, para pejuang Devisa ketika tiba di Tanah Air juga harus mengikuti arahan tersangka Wowon Cs untuk singgah pada sebuah kontrakan yang telah disiapkannya. 

Panjiyoga juga menduga kontrakan yang disediakan Wowon Cs dijadikan lokasi untuk mengeksekusi TKW korban penipuannya saat tiba ke Tanah Air. 

Dia mencontohkan, seorang TKW korban pesugihan sekaligus pembunuhan berantai bernama Farida dieksekusi setibanya di kontrakan kawasan Kampung Babakan Curug, Cianjur, Jawa Barat.  

"Disediakan tempat (kontrakan) tapi semuanya enggak tahu (mau dieksekusi)," kata Panjiyoga. 

Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya mengungkap modus operandi yang digunakan pelaku pembunuhan berantai Wowon alias aki Cs dalam menjaring para korbannya. 

Mereka menerapkan sistem multi level marketing (MLM) untuk menguras kekayaan para korban dalam modus menggandakan kekayaan atau pesugihan.  

"Sistemnya seperti MLM, mereka ada downline, dari Siti misal mengajak temannnya lagi untuk menggadakan uangnya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023). 

Tidak tanggung-tanggung, kata Hengki, hingga saat ini tercatat ada 11 orang tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban. 

Para korban mengirimkan sejumlah uang kepada salah satu tersangka atas nama Dede Solehudin, lalu dibagi bertiga. Para korban mengirim melalui dua cara yakni melalui transfer rekening dan Western Union. 

 

"Ada dua jenis melalui rekening maupun melalui Western Union sejenis wesel yang bisa diambil di kantor pos, di kantor pegadaian," ungkap Hengki. 

 

Sehingga melalui rekening dan western union penyidik mendata para korban. Hasilnya masih TKW yang berada di luar negeri dan ada TKW yang telah kembali ke Indonesia. 

Sementara korban yang masih belum dapat dihubungi, penyidik akan melakukan penelusuran dengan mencari keluarga TKW yang ada di Indonesia.  

"Beberapa orang sudah kembali ke indonesia, dan dalam perjalanan ke Polda Metro Jaya untuk kita ambil keterangan tiga orang, nah sisanya ini sedang kami cari," jelas Hengki. 

Lanjut Hengki, untuk menyakinkan para korbannya, Wowon memamerkan keahliannya dalam menggandakan uang dalam amplop. Tidak hanya itu, Wowon yang juga berperan sebagai Aki Banyu menunjukkan kekayaan,  seperti mobil dan rumah yang ternyata milik orang lain.  

"Bersadarkan seorang saksi untuk meyakinkan para TKW mengirim uang, ditunjukanlah rumah, mobil. Namun milik orang lain," tutur Hengki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement