Selasa 24 Jan 2023 13:15 WIB

PDIP Kenang Prakosa Sosok Sederhana, Pendiam, Tetapi Bernas Saat Berpendapat

M Prakosa meninggal dunia di Roma pada 17 Januari lalu.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat memimpin prosesi pemakaman Almarhum Prakosa, Selasa (24/1/2023).
Foto: Dok Republika
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat memimpin prosesi pemakaman Almarhum Prakosa, Selasa (24/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa M Prakosa, kader partai yang wafat dan dimakamkan pada hari ini, di Bantul, Yogyakarta, merupakan sahabat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Prakosa dikenal sebagai sosok yang sederhana.

“Beliau adalah sahabat Bu Mega, tidak hanya di kabinet Gotong Royong, tapi juga dipercaya dua periode sebagai ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan,” kata Hasto menjawab wartawan di sela memimpin prosesi pemakaman almarhum Prakosa, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga

Untuk diketahui, Hasto Kristiyanto hadir mewakili Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan jajaran keluarga besar partai, pada Selasa (24/1/2023), untuk melepas jenazah Prakosa, yang terakhir menjabat sebagai dubes RI di Italia. Jenazah disemayamkan di rumah duka, Pedukuhan Gresik, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipura, Bantul. Pemakaman masih berada di dekat lokasi tersebut.

Kembali ke Hasto, dia menyatakan bahwa dalam pola hubungan yang sangat dekat demikian, Megawati merasa sangat merasakan kehilangan atas wafatnya almarhum. 

“Ibu Megawati Soekarnoputri, selain mengucapkan dukacita yang mendalam, beliau merasakan begitu kehilangan atas sosok yang rendah hati, sosok yang menjadi keteladanan dalam kejujuran dalam kesederhanaan,” kata Hasto.

Hasto mengatakan, PDIP merasa sungguh kehilangan atas sosok almarhum Prakosa yang bersahaja, dan untuk itulah partai mengambil suri keteladanan dari seluruh perjuangannya.

“Sosok yang sederhana. Ibu Mega bilang bukan hanya berbicara, tapi kesederhanaan beliau juga dalam alam pikir, tapi juga alam rasa. Sehingga dalam rapat-rapat partai, beliau menjadi pendengar yang sangat baik, tetapi saat menyampaikan pendapatnya itu sangat bernas,” ujar Hasto.

M Prakosa meninggal dunia di Roma, Italia, pada 17 Januari lalu. Jenazahnya lalu dibawa dengan pesawat ke Indonesia, dan tiba pada 23 Januari.

M Prakosa, kelahiran Yogyakarta, 4 Maret 1960, dan sempat menghabiskan masa kecilnya di Jayapura, Papua, mengikuti penugasan orang tuanya sebagai PNS. Seusai menamatkan sekolah di Yogyakarta, almarhum menempuh pendidikan tinggi di UGM Yogyakarta, jurusan kehutanan. Lalu di University of Tennessee dan Berkeley University di Amerika Serikat. Gelar doktor bidang resource and economic policy diraihnya dari kampus yang disebut terakhir tersebut.

Pada tahun 1999, Presiden RI Abdurrahman Wahid menunjuknya menjadi menteri pertanian. Lalu pada tahun 2001, Presiden Megawati Soekarnoputri menunjuknya sebagai menteri kehutanan, dan dikenal berprestasi dalam berusaha membasmi jejaring illegal logging yang merusak hutan Indonesia.

Pada 2005, Prakosa menjadi pengurus pusat partai dan mengepalai Badan Penelitian dan Pengembangan PDIP. Pada Pemilu 2009, Prakosa terpilih menjadi anggota DPR dari dapil Jateng IX, dan kembali terpilih pada periode 2014-2019 dan periode 2019-2024. 

Pada Februari 2021, Presiden Joko Widodo menominasikan Prakosa agar menjadi dubes RI untuk Italia. Pada November 2021, almarhum mengambil sumpah jabatan sebagai duta besar. Tugas itu diembannya hingga akhir hayatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement