Ahad 22 Jan 2023 10:34 WIB

Ratusan Kasus Baru HIV-AIDS di Tangerang Didominasi Lelaki Seks Lelaki

533 kasus baru HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang didominasi kasus lelaki seks lelaki.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Penyakit HIV/AIDS. (ilustrasi). 533 kasus baru HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang didominasi kasus lelaki suka lelaki.
Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/hp.
Penyakit HIV/AIDS. (ilustrasi). 533 kasus baru HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang didominasi kasus lelaki suka lelaki.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Jumlah kasus HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang, Banten, tercatat mencapai lebih dari 500 kasus pada sepanjang 2022. Kasus tersebut didominasi kelompok lelaki seks lelaki (LSL) atau populer disebut homoseksual.

“Berdasarkan hasil laporan temuan kasus HIV oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang periode Januari sampai Desember 2022 ditemukan kasus baru sebanyak 533 kasus,” kata Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV-AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang, Efi Indarti kepada Republika, Sabtu (21/1/2023).

Baca Juga

Dari angka tersebut, Evi mengatakan, total kasus HIV-AIDS khusus dengan domisili Kabupaten Tangerang mencapai 428 kasus meliputi HIV sebanyak 327 kasus dan AIDS sebanyak 101 kasus.

Penderita terbanyak ditemukan berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki dengan jumlah 340 kasus atau 79,44 persen dan jenis kelamin perempuan sebanyak 88 kasus atau 22,56 persen. Sementara itu, total kasus HIV-AIDS yang ditemukan dengan domisili luar Kabupaten Tangerang sebanyak 105 kasus.

Data yang sama menunjukkan, kalangan usia produktif mendominasi kasus tersebut. Yakni usia 25-29 tahun dengan persentase sekitar 70 persen, disusul usia 20-24 tahun dengan persentase kurang lebih 18 persen. Sisanya adalah usia remaja hingga balita.

Efi menjelaskan, penularan HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari hubungan homoseksual, heteroseksual, biseksual, pengguna napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) suntik, dan penularan dari ibu kepada bayinya. Faktor homoseksual adalah yang paling banyak.

“Iya, penyebab utama didominasi faktor hubungan homoseksual. Empat tahun belakangan pola penularan berubah didominasi hubungan seksual,” ujarnya.

Menurut catatannya, penularan HIV-AIDS mulanya didominasi melalui penggunaan narkotika suntik, sementara saat ini berubah. Efi mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan dalam mencegah dan mengendalikan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang.

Di antaranya, yakni dengan fokus pada percepatan penemuan serta penanganan kasus dengan cara peningkatan akses layanan kesehatan. Saat ini sudah ada 44 puskesmas dan 28 rumah sakit yang bisa masyarakat akses untuk pelayanan HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement