REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei terbaru, tentang dinamika persaingan bakal calon presiden (capres) papan atas di daerah. Survei melihat kekuatan kandidat di pertempuran (battleground) paling sengit, yakni di Pulau Jawa, di mana Prabowo Subianto masih kuasai Jawa Barat, Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, dan Anies Baswedan di DKI Jakarta.
"Jika pilpres dilaksanakan saat ini, Prabowo masih akan tetap juara di Tatar Sunda seperti pada dua pilpres sebelumnya. Ganjar tak tergoyahkan di Jawa Tengah, Anies berjaya di DKI Jakarta," ujar Peneliti Senior LSN, Gema Nusantara Bakry, Sabtu (14/1/2023).
Berdasarkan hasil survei LSN, kata dia, Prabowo Subianto memang masih belum tergoyahkan hegemoninya di Jawa Barat. Walaupun ada dugaan bahwa Anies Baswedan berhasil menggerus kantong-kantong suara Prabowo di tanah Sunda, namun hal itu tak terbukti dalam survei LSN kali ini.
"Masyarakat Jawa Barat tetap menjadi pemilih loyal (loyal voters) bagi Prabowo sekaligus juga bagi Partai Gerindra," sebutnya.
Ketika LSN menanyakan kepada responden, siapakah yang akan dipilih sebagai presiden jika pilpres dilaksanakan saat ini, sebanyak 58,4 persen responden di Jawa Barat mengaku akan memilih Prabowo Subianto dalam simulasi tiga capres. Sedangkan, nama Anies Baswedan yang telah banyak bersafari bersama Partai Nasdem di berbagai daerah di Jawa Barat ternyata hanya dipilih oleh 24,8 persen responden.
Nama Ganjar Pranowo yang juga aktif bersosialisasi di tanah Sunda hanya didukung oleh 13,2 persen responden, sisanya 3,6 persen belum punya pilihan (undecided). Selain di Jawa Barat, Prabowo Subianto juga masih menjadi pemenang di “tanah jawara” Banten.
Jika pilpres dilaksanakan saat ini Prabowo leading atas Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Provinsi Banten. Dalam simulasi tiga nama capres, sebanyak 48,6 persen responden menyatakan pilihannya pada Prabowo. Kemudian sebanyak 29,7 persen responden menjatuhkan pilihannya pada Anies Baswedan dan 18,9 persen mengaku akan memilih Ganjar Pranowo. Sementara sebanyak 2,8 persen responden mengaku belum punya pilihan (undecided).
"Dari seluruh provinsi yang ada di Pulau Jawa, Anies Baswedan hanya unggul atas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di DKI Jakarta," terangnya.
Ini terlihat, dengan jawaban responden dengan pertanyaan, jika pilpres berlangsung saat ini dan hanya diikuti oleh tiga capres maka sebanyak 40,5 persen responden yang menjadi warga DKI mengaku akan memilih Anies. Sementara itu elektabilitas Prabowo dan Ganjar di Jakarta masih di bawah Anies, dan bersaing ketat.
Di mana di Jakarta, Prabowo dipilih oleh 27,4 persen responden sedangkan Ganjar didukung oleh 26,9 persen responden. Sedangkan sisanya 5,2 persen belum punya pilihan (undecided).
Sementara itu, ia menjelaskan, untuk Provinsi Jawa Tengah masih tetap menjadi 'kandang banteng' yang sulit didobrak oleh tokoh-tokoh dari luar PDI Perjuangan. Ganjar Pranowo 'petugas' partai berlogo kepala banteng tersebut unggul atas Prabowo dan Anies di Jawa Tengah.
"Jika Pilpres berlangsung saat ini dan diikuti tiga capres, sebanyak 56,6 persen responden menegaskan pilihannya pada Ganjar Pranowo. Kemudian sebanyak 30,1 persen responden menyatakan akan memilih Prabowo Subianto dan 10,8 persen mengaku akan memilih Anies Baswedan. Sisanya 2,5 persen responden belum punya pilihan atau tidak memilih salah salah satu dari tiga capres tersebut," paparnya.
Selain Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga unggul atas kompetitornya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Namun keunggulan Ganjar di Provinsi DIY tidak mutlak seperti di Jawa Tengah tempat di mana ia menjadi gubernur.
Jika pilpres dilakukan saat ini dan hanya diikuti tiga capres di DIY, maka sebanyak 39,8 persen responden mengaku akan memilih Ganjar. Kemudian sebanyak 35,6 persen menyatakan dukungannya pada Prabowo, sedangkan Anies dipilih oleh 22,5 persen responden. Hanya 2,1 persen responden yang belum punya pilihan (undecided).
Sementara di Jawa Timur, ia mengatakan Jatim akan menjadi 'battleground' untuk Prabowo dan Ganjar bersaing ketat. Seperti pada dua pilpres sebelumnya, Provinsi Jawa Timur nampaknya tetap akan menjadi medan pertempuran (battleground) paling keras dari para capres, terutama antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Dalam semua pilpres sebelumnya, capres yang bisa menguasai Jawa Timur selalu memenangkan pilpres. Dengan demikian, Jawa Timur selain menjadi battleground paling sengit juga akan menjadi daerah penentu kemenangan seorang capres.
"Berdasarkan hasil survei LSN, jika pilpres hanya diikuti tiga capres di Jawa Timur, maka Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersaing ketat menjadi pemenang," imbuhnya.
Sebanyak 42,1 persen responden mengaku akan memilih Prabowo, sementara Ganjar dipilih oleh 41,9 persen responden. Sebanyak 13,5 persen responden menjatuhkan pilihannya pada Anies Baswedan, sedangkan 2,3 persen sisanya belum memiliki pilihan (undecided).
Ia menjelaskan, di Jawa Timur, Ganjar Pranowo unggul atas Prabowo dan Anies di daerah-daerah Mataraman atau beberapa kabupaten/kota di bagian barat provinsi tersebut. Sedangkan Prabowo Subianto dominan di Madura dan daerah-daerah tapal kuda.
Jika koalisi Partai Gerindra dan PKB terus berlanjut dan Prabowo didampingi calon wakil presiden yang disukai warga Nahdliyin, bukan tak mungkin untuk pertama kalinya Prabowo akan menang di Jawa Timur sekaligus menang secara nasional.
"Isu bakal majunya pasangan Prabowo/Khofifah yang sempat beredar belum lama ini nampaknya cukup mendongkrak elektabilitas Prabowo di Jawa Timur," terangnya.
Survei LSN kali ini dilaksanakan pada tanggal 2 sampai dengan 11 Januari 2023 di enam provinsi yang ada di Pulau Jawa. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk yang berusia 17 tahun ke atas atau belum 17 tahun tapi sudah menikah.
Total sampel sebesar 1.200 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertahap (multi-state random sampling). Batas kesalahan (margin of error)+/- 2,83 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.