Jumat 13 Jan 2023 17:26 WIB

Muhaimin Targetkan PKB Kalahkan Raihan Suara Gerindra di Pemilu 2024

Muhaimin mengklaim PKB sudah memiliki modal dukungan 13 juta suara di pemilu.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menerima nomor urut pada acara Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (14/12/2022).  Muhaimin menargetkan PKB meraih suara kedua terbesar pada Pemilu 2024. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menerima nomor urut pada acara Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (14/12/2022). Muhaimin menargetkan PKB meraih suara kedua terbesar pada Pemilu 2024. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar membuka Ijtima Ulama Nusantara yang digelar di Hotel Millenium, Jakarta. Dalam acara tersebut, turut hadir Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin yang merupakan Ketua Dewan Syura PKB pada periode pertama.

Dalam pidatonya, ia menargetkan PKB memperoleh suara terbanyak kedua dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024. Bahkan selorohnya, partainya bisa mengalahkan Partai Gerindra yang notabenenya merupakan rekan koalisinya.

Baca Juga

"Sayang juara satunya masih tetap PDI Perjuangan, juara dua selalu antara Gerindra juara antara bergantian Golkar dan PKB. Target kita minimal 2024 bisa mengalahkan Gerindra menjadu nomor dua, amin," ujar Muhaimin dalam pidato pembukaan Ijtima Ulama Nusantara, Jumat (13/1/2023).

Sebagai rekan koalisi, PKB juga bersaing pada Pemilu 2024 dalam merebut suara rakyat. Ia memohon doa restu dari para kyai dan ulama agar target tersebut terealisasi demi lebih baiknya masa depan umat Islam.

"Jadi dengan tren ini peluang PKB untuk naik kelas, bukan tertinggi di level tengah, tetapi menjadi partai papan atas tahun 2024. InsyaAllah akan terwujud," ujar Muhaimin.

PKB, jelas Muhaimin, sudah memiliki modal pendukung sebanyak lebih dari 13 juta orang. Klaimnya, PKB adalah partai dengan basis umat Islam terbesar di dunia dengan modal pendukung yang loyal tersebut.

"Dengan jumlah kursi 58 (di DPR), InsyaAllah partai muslim terbesar di dunia ya PKB ini. InsyaAllah papan atas kita kejar di 2024, sehingga PKB benar-bena lolos dari jebakan kelas menengah di level perolehan," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Di samping itu, hadirnya Ma'ruf, disebut Muhaimin sebagai bagian konsolidasi partainya dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Termasuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024, di mana target minimal PKB adalah kembali menduduki posisi wakil presiden untuk periode 2024-2029.

"Kita bisa mengumpulkan Rais Aam pengurus besar Nahdlatul ulama, sekaligus Ketua Dewan Syura DPP PKB periode pertama. Alhamdulillah (Ma'ruf) bisa menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia dan target minimal bertahan di posisi wakil presiden," ujar Muhaimin.

Ia optimistis jika target minimal tersebut dapat dicapai bersama dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama Partai Gerindra. Bahkan, ia bersyukur jika PKB mendapatkan posisi calon presiden (capres).

"InsyaAllah karena tahun 2019 kita nomor satu dan calon presiden dan wakil presiden nomor satu, Alhamdulillah berkah melimpah suara PKB melimpah suaranya. Semoga 2024 nanti mengulang kesuksesan Pilpres pada tahun 2019," ujar Muhaimin.

Berbicara di acara yang sama, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para ulama dan kiai mengambil bagian menjaga keutuhan umat dalam pemilu 2024. Kiai Ma'ruf mengingatkan, agar para ulama dan kiai tidak menjadi 'kompor' yang dapat memecahkan belah umat saat pemilu.

"Ulama di mana pun, di partai manapun, tetap ya itu dia menjaga keutuhan bangsa dan negara, jangan menjadi 'kompor' yang kemudian justru membelah bangsa ini menjadi bangsa yang bermusuhan," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf mengingatkan potensi terjadinya konflik di Pilpres 2024. Karena itu, dia meminta komitmen semua pihak untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, termasuk para ulama.

Karena itu, dia berharap dalam ceramah keagamaannnya, para ulama dan para kiai harus dapat memperkokoh persatuan dan mencegah bibit konflik di antara umat.

"Saya kira itu penting dan ini harus menjadi komitmen semua ulama, mencegah terjadinya konflik dan permusuhan ya, ini kan potensi konflik itu sangat besar kalau kita tidak bisa (menjaga) karena itu para ulama ini supaya menjaga di semua lini," ujarnya.

 

 
 
photo
Empat Tantangan Partai Islam - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement