Senin 09 Jan 2023 23:00 WIB

Operasi Menabur Garam di Langit Dilanjutkan demi Cegah Hujan Ekstrem Berujung Banjir

Operasi TMC berhasil menghindarkan Jakarta dan Jabar dari dampak hujan ekstrem.

Sejumlah petugas memasukan garam kedalam pesawat Cassa A-2104 untuk persemaian garam dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Skadron Udara 2, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/12/2022). Operasi TMC diperpanjang dan diperluas tidak hanya di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat tetapi menjangkau Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk mencegah hujan ekstrem. (ilustrasi)
Foto:

Bencana hidrometeorologi berupa banjir akibat hujan ekstrem belakangan terjadi di beberapa wilayah Nusantara. Seperti yang terjadi di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan pada Kamis (5/1/2023) lalu, banjir menerjang dua desa di dua kecamatan.

"BPBD setempat mencatat 159 KK terdampak kejadian tersebut. Sedangkan warga mengungsi tercatat 7 KK atau 26 jiwa," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB , Abdul Muhari, Jumat (6/1/2023).

Sebanyak 194 rumah warga yang berada di Desa Teteaji (Kecamatan Tellu Limpoe) dan Kelurahan Wette’e (Panca Lautang) terdampak banjir. Selain menggenangi rumah warga, area sawah seluas 622 hektare juga terendam banjir.

BPBD telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti pelayanan warga yang mengungsi dan penilaian kebutuhan. Di samping itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat desa maupun kelurahan.

Sehari setelahnya, banjir bandang dan longsor terjadi di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah menyusul hujan dengan intensitas lebat, yang turun sepanjang Jumat (6/1/2023) siang hingga petang. Banjir bandang menerjang kompleks perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang akibat jebolnya tanggul sungai Babon, yang ada di sekitar perumahan ini.

Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dalam banjir bandang ini diduga akibat terjebak di dalam rumah yang tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 2 meter.

"Korban atas nama Agus Purbantoro (50) warga perumahan RT 06/RW 26 Kelurahan Meteseh," ungkap  Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iqbal Alqudusy dalam keterangannya.

Sementara itu, selain banjir bandang, hujan deras juga mengakibat musibah tanah longsor di wilayah Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanim. Satu orang warga juga dilaporkan meninggal dunia akibat bencana tanah longsor, yang terjadi di lingkungan Perumahan P4A Blok H 11 Kelurahan Pudakpayung.

Korban diketahui bernama Ari Wibowo (37), warga RT09/ RW 11 Kelurahan Pudakpayung. Korban ditemukan meninggal dunia akibat tertimbun meterial longsor setelah tebing yang ada di belakang rumahnya ambrol.

Peristiwa tanah longsor ini terjadi pada Jumat menjelang sore, sekitar pukul 14.30 WIB, di tengah kondisi hujan lebat yang mengguyur hampir sebagian besar wilayah Kota Semarang.

"Berdasarkan keterangan para sakasi, saat peristiwa terjadi korban sedang berada di dalam kamar, yang ada di bagian belakang rumahnya," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.

 

photo
Cara menghadapi cuaca panas yang semakin hari semakin ekstrem. - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement