REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, untuk memperbaiki sistem kesehatan Indonesia yang sempat porak poranda akibat hantaman pandemi Covid-19, Kemenkes melakukan transformasi layanan rujukan.
Kemenkes berupaya memenuhi dan memeratakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk 4 layanan spesialistik katastropik yakni jantung, stroke, kanker, dan ginjal yang jumlahnya masih sangat terbatas dan belum merata.
Sepanjang tahun 2022, Kemenkes mendorong agar layanan rujukan dapat diakses oleh seluruh pasien di pelosok Indonesia dengan menyalurkan bantuan untuk pemenuhan alat kesehatan penyakit prioritas, pendampingan kateterisasi jantung dan bedah jantung terbuka. Hasilnya, dana bantuan pemerintah telah disalurkan kepada 150 RSUD dan 25 RSUP di 34 provinsi untuk pemenuhan alat kesehatan penyakit prioritas.
“Di akhir tahun ada dana sebesar 3,55 triliun, kita gunakan untuk memenuhi alkes di RS daerah. Sampai saat ini, dana bantuan pemerintah 2022 ke 150 RSUD sudah tersalurkan 96,2 persen. Sementara bantuan pemerintah ke RS vertikal tersalurkan 100 persen, " ungkap Menkes dalam Konferensi Pers secara daring, Kamis (5/1/2023).
Upaya tersebut juga mendapatkan dukungan kerja sama dari 24 gubernur untuk mengembangkan RSUD sebagai jejaring layanan rujukan dengan rincian layanan jantung 24 provinsi, stroke di 13 provinsi, kanker di 12 provinsi, dan uronefrologi di 7 provinsi. Tak hanya itu, Kemenkes juga telah melakukan program pendampingan kateterisasi jantung di 37 RS dan stroke di 3 RS.