Kamis 05 Jan 2023 05:28 WIB

Hubungan Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi dengan Elektabilitas Bakal Capres

Berdasarkan survei Indikator, elektabilitas Ganjar dan Prabowo naik, Anies turun.

Presiden Joko Widodo. Berdasarkan survei terbaru Indikator Politik Indonesia, terdapat hubungan antara tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi dengan elektabilitas bakal capres 2024. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Presiden Joko Widodo. Berdasarkan survei terbaru Indikator Politik Indonesia, terdapat hubungan antara tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi dengan elektabilitas bakal capres 2024. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar

Direktur Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi memaparkan, kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami kenaikan dari November ke Desember 2022. Pada November trennya berada di angka 66,2 persen, lalu meningkat menjadi 71,3 persen pada Desember.

Baca Juga

Tren tersebut rupanya mempengaruhi elektabilitas dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bakal calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Elektabilitas Ganjar meningkat dari 33,9 persen menjadi 35,8 persen.

Peningkatan juga terjadi pada Prabowo, dari 23,9 persen menjadi 26,7 persen. Penurunan elektabilitas justru terjadi pada Anies, dari 32,2 persen menjadi 28,3 persen.

"Kita temukan pola, konsisten, ketika approval Presiden naik, elektabilitas Ganjar ikutan naik. Demikian juga ketika approval Presiden turun, elektabilitas Ganjar juga ikutan turun. Jadi elektabilitas Ganjar di-frame oleh approval rating Pak Jokowi," ujar Burhanuddin dalam konferensi pers daringnya, Rabu (4/1/2022).

Khusus untuk Prabowo, sebenarnya kinerja Jokowi tak berpengaruh terhadap elektabilitasnya hingga Oktober 2022. Namun, pola tersebut mulai berubah sejak November terhadap elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Pola itu mulai berubah di November dan Desember, ketika approval rating Presiden turun, Pak Prabowo juga ikutan turun, ketika approval rating Pak Jokowi naik elektabilitasnya juga ikutan," ujar Burhanuddin.

"Artinya, approval rating-nya Presiden Jokowi itu tidak hanya berdampak belakangan ini kepada Ganjar, tetapi juga kepada Pak Prabowo," sambungnya.

Adapun terhadap Anies, ia menilai bahwa mantan gubernur DKI Jakarta itui wajar disebut sebagai antitesis dari Jokowi. Sebab saat kepuasan publik terhadap Jokowi mengalami penurunan pada November, elektabilitas Anies justru meningkat hingga 32,2 persen.

"Mereka yang tidak puas terhadap kinerja Pak Jokowi, itu polanya sama dengan tingkat elektabilitas Anies. Artinya, pendukung Pak Prabowo yang kritis itu sudah beralih ke Anies Baswedan," ujar Burhanuddin.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada 1 sampai 6 Desember 2022, dengan jumlah responden sebanyak 1.220 orang. Populasi survei adalah warga negara Indonesia yang tersebar di 34 provinsi yang telah memiliki hak pilih.

Responden terpilih diwawancara secara tatap muka. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement