REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda menanggapi pernyataan Ketua Umum PKB yang juga Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar yang mengusulkan Kementerian Pertanian (Kementan) dilebur ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Ia menjelaskan, usulan tersebut tak berkaitan dengan wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan perombakan kabinet atau reshuffle terhadap Partai Nasdem.
Diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) saat ini diduduki oleh Syahrul Yasin Limpo yang merupakan kader Partai Nasdem. Adapun Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) dijabat oleh Abdul Halim Iskandar yang merupakan kakak dari Muhaimin.
"Itu konteksnya berbeda, kebetulan saya hadir waktu itu, jadi konteksnya ngomong soal desa, desa itu irisan Kementeriannya Pertanian. Nah Ketum Cak Imin (usula) bahwa ke depan bagusnya di lebur aja, karena selama ini efektivitasnya relatif tidak jalan di lapangan," ujar Huda di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Muhaimin disebutnya mengusulkan hal tersebut demi pembangunan desa ke depan, bukan terkait wacana di-reshuffle-nya Partai Nasdem. Pasalnya, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
"Karena sampai hari ini parpol-parpol koalisi belum diajak ngomong terkait dengan isu reshuffle ini. Biasanya kan ada pertemuan, bisa dipanggil partai masing-masing atau bertemu bersama, sampai saat ini belum ada," ujar Huda.
Diketahui, Muhaimin mengusulkan Kementerian Pertanian (Kementan) dilebur menjadi satu dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Hal tersebut disampaikannya di Agrowisata Tirta Kahuripan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.
Awalnya, ia menyinggung kiprah dan peran penting Kemendes selama ini. Menurutnya, Kemendes punya peran sentral dan tepat sebab menjadi ujung tombak pembangunan Indonesia dari bawah.
"Uang negara tidak harus habis di atas, tapi harus habis di tingkat bawah, di pendidikan, dan desa," ujar Muhaimin lewat keterangannya.
"Ketika krisis ekonomi, di atas gelempangan tidak mampu, justru yang di bawah yang bisa nahan. Kemarin saat pandemi semua sektor rontok, hanya pertanian yang punya daya tahan, dan itu desa," sambungnya.
Karenanya, ia mengusulkan Kementan untuk dilebur menjadi satu dengan Kemendes. Alasannya, dua kementerian ini punya peran hampir sama, dan jika disatukan bukan tidak mungkin akan lebih memberi dampak konkret bagi kemajuan desa.
"Bahkan Kementerian Pertanian harus ditarik menjadi bagian Kementerian Desa. Supaya apa? Supaya clear apa yang menjadi kebutuhan Desa tertangani secara sistematis sesuai kebutuhan Desa," ujar Muhaimin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
