REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemerintah Kabupaten Cianjur bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mempercepat pemberian bantuan kepada warga yang rumahnya rusak akibat gempa. Di mana penyaluran program bantuan tersebut dilakukan secara bertahap.
Bantuan yang diserahkan kepada pemilik rumah rusak ringan dari Rp 10 juta menjadi Rp 15 juta, rusak sedang dari Rp 25 juta menjadi Rp 30 juta, dan rusak berat dari Rp 50 juta menjadi Rp 60 juta. Pada Jumat (9/12/2022), Bupati Cianjur Herman Suherman menyerahkan buku tabungan penerima bantuan stimulan perbaikan rumah rusak di GOR Desa Nagrak Kecamatan Cianjur.
Pada penyerahan tahap 1 itu, sebanyak 8.000 warga menerima buku tabungan. ''Ini adalah tahap pertama dari 58 ribu yang melaporkan rumahnya rusak,'' ujar Herman di hadapan warga.
Herman meyakinkan warga yang lain pasti akan mendapatkan hak yang sama. Pada akhirnya akan ada tanda tangan dari kepala desa kalau warga 100 persen mendapatkan bantuan.
''Targetnya warga terdampak bencana alam sudah ditangani seluruhnya dan tidak ada yang tertinggal satupun, semua kebagian,'' kata Herman.
Herman menuturkan, pemda dan BNPB pusat bekerja cepat dalam merealisasikan bantuan tersebut. Khususnya bantuan untuk rehab ringan Rp 15 juta, rusak sedang Rp 30 juta, dan rusak berat Rp 60 juta.
''Saya nitip rumahnya harus bagus dan bantuan semua dipakai untuk bangunan rumah agar jadi bangunan yang nyaman dan tahan gempa,'' kata dia.
Semua bangunan rumah juga harus ada WC agar menjadi rumah sehat. Hal ini karena Cianjur tengah meningkatkan IPM dalam bidang kesehatan.
Lebih lanjut, Herman mengungkapkan, pemda juga menyiapkan tim teknis dalam pembangunan rumah agar strukturnya tahan gempa. Sehingga dapat mengantisipasi ketika ada bencana gempa.