Tetapi Putri tak langsung menceritakan karena merasa lapar.
“Saya mau makan dulu,” kata Putri.
“Ya sudah, saya tunggu di lantai tiga.”
Setelah Putri makan, mereka bertemu di lantai tiga. Di ruangan tersebut, Putri menjelaskan kejadian yang sebenarnya dilakukan Brigadir J. “Kurang ajar seperti apa Yoshua yang kamu telepon semalam itu,” tanya Sambo.
Seketika isterinya itu langsung menangis. “Dia (Putri) menceritakan, bahwa Yoshua masuk ke dalam kamar isteri saya. Isteri saya saat itu sedang tidur. Kemudian tiba-tiba isteri saya terbangun karena ada Yoshua di depan isteri saya. Begitu yang mulia,” kata Sambo.
“Isteri saya kaget. Tetapi kemudian Yoshua mengancam isteri saya. Begitu yang mulia.”
“Kemudian, isteri saya menyampaikan, dia (Yoshua) melakukan pemerkosaan terhadap isteri saya. Begitu yang mulia.”
Ketua majelis hakim Wahyu Iman Santosa memastikan penjelasan Sambo. “Pemerkosaan terhadap isteri saudara. Kemudian?” tanya hakim.
Sambo pun mengaku perasaannya pada saat itu bercampur atas cerita yang disampaikan Putri. “Saya tidak kuat mendengar cerita isteri saya. Dia juga menangis waktu menceritakan itu. Saya emosi sekali, yang mulia. Saya sangat sedih dan marah. Saya tidak bisa berpikir bahwa ini (pemerkosaan) terjadi pada isteri saya,” kata Sambo.