REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menilai, Gerindra tidak menutup asa untuk berkoalisi. Tapi, ia menegaskan, untuk capres, Partai Gerindra akan tetap menunjuk Prabowo Subianto sesuai amanat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).
Untuk itu, ia menerangkan, Gerindra tidak pernah menutup kemungkinan bagi partai-partai lainnya buat bergabung dalam koalisi yang sudah mereka bentuk bersama PKB. Saat ini, masih dilakukan penjajakan terhadap partai-partai.
"Ya kalau kita kan amanat rapimnas itu sudah jelas dan pasti calon presiden dari partai Gerindra adalah Prabowo Subianto, dan kami juga tidak menutup kemungkinan partai-partai untuk bergabung dalam koalisi yang sudah kami bentuk dengan PKB," kata Dasco, Selasa (6/12).
Terkait ajakan untuk bergabung ke Koalisi Perubahan bersama PKS, Dasco justru mempersilakan partai-partai tersebut untuk bergabung bersama koalisi Gerindra. Sedangkan, soal Cak Imin, Dasco mengaku baru mendengar kabar-kabar angin saja.
Dasco menekankan, belum dapat memastikan apakah cerita Cak Imin didesak mundur benar atau tidak. Ia mengungkapkan, dalam beberapa hari ke depan kemungkinan Gerindra akan menemui PKB untuk mengonfirmasi dan merespons desakan-desakan itu.
Soal pernyataan Fadli Zon yang mengungkapkan keinginan menarik PKS untuk gabung, ia merasa itu hanya mendapat pertanyaan-pertanyaan dari wartawan. Namun, ia menegaskan, kemungkinan itu tetap terbuka untuk berkoalisi dengan siapapun.
"Gerindra terbuka kemungkinan untuk berkoalisi dengan pihak manapun atau partai manapun. Sehingga, tidak khusus hanya PKS, tapi juga partai-partai lain," ujar Dasco.
Dasco menekankan, Gerindra akan memanfaatkan siswa waktu untuk meningkatkan elektabilitas calon presiden yang akan diusung nanti yaitu Prabowo Subianto. Ia menekankan, beberapa langkah strategis akan mulai dilakukan pada Januari 2023.
Menurut Dasco, Gerindra saat ini sudah mempersiapkan beberapa program yang tentu diharapkan dapat mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto lebih baik lagi. Ia menyambut baik dorongan agar capres-capres bersaing sehat di alam demokrasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika