Rabu 30 Nov 2022 18:11 WIB

Gerindra Ingatkan Pesan Prabowo tak Mencintainya Sampai Mati

Gerindra mengatakan, pengkultusan individu politik sebaiknya tak dilakukan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengingatkan pendukung agar tidak mencintainya sampai mati. Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menilai, apa yang disampaikan Prabowo Subianto memang sudah benar.

"Apa yang disampaikan Pak Prabowo itu benar, kan tidak boleh mengkultuskan individu, semua kita ini kalau mau bekerja dan membela itu tentu untuk bangsa dan negara, untuk merah putih," kata Dasco, Rabu (30/11/2022).

Baca Juga

Ia menekankan, kita memang tidak boleh mengkultuskan individu-individu, termasuk jika yang dikultuskan pendukung merupakan Prabowo Subianto. Dasco mengingatkan, semua kita ketika ingin bekerja itu memang harus untuk bangsa dan negara.

"Jangan kemudian kita mati-matian, mengkultuskan individu, harga mati untuk individu," ujar Dasco.

Terkait kemesraan Prabowo dan Jokowi di Surabaya, Dasco merasa itu terjadi bukan karena disengaja. Soal warna pakaian yang sama, ia melempar pertanyaan itu ke Kepala BIN, Budi Gunawan, yang memang membagikan pakaian itu kepada peserta.

Artinya, ia menekankan, tidak ada upaya-upaya untuk menggunakan baju yang sama warna. Sedangkan, soal keberangkatan yang satu pesawat, satu mobil, ia menilai, mungkin ada yang Presiden Jokowi ingin perbincangkan dengan Menhan Prabowo.

"Mungkin Pak Jokowi pada momen itu ada yang didiskusikan dengan Pak Prabowo soal pekerjaan, kan kita tahu bahwa PR-nya juga sekarang sedang banyak-banyaknya dan mungkin perlu koordinasi," kata Dasco.

Untuk itu, ia berpendapat, jangan segala sesuatu yang kebetulan seirama dari Joko Widodo dan Prabowo Subianto semua disangkutpautkan. Apalagi, dikaitkan sebagai dukungan dalam rangka menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, ia menyarankan, semua pihak dapat berpikir positif atas apa-apa yang terjadi pada momen-momen ini tentu lebih banyak koordinasi masalah pekerjaan sehari-hari. Artinya, antara presiden dan menteri sebagai pembantu presiden.

Meski begitu, Dasco memahami, akan ada cara pandang masing-masing yang mungkin berbeda melihat momen-momen seperti itu. Karenanya, ia mengaku mempersilakan saja jika ada interpretasi yang melihatnya sebagai kemesraan Jokowi-Prabowo.

Terlebih, lanjut Dasco, tidak sedikit belakangan yang mengatakan kalau Presiden Joko Widodo sedang memberikan kode keras atau semakin mendukung untuk Pilpres. Tapi, ia menegaskan, bagi Gerindra itu semua menjadi semacam penyemangat saja.

"Memberikan semangat kepada kami untuk tetap memperjuangkan calon presiden dari Partai Gerindra," ujar Dasco.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement