REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah daerah (pemda) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan rencana pemulihan lahan relokasi hunian tetap (huntap) korban gempa Cianjur beberapa waktu lalu di Desa Sirnagalih. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan lahan relokasi di Mande.
"Rencana pemulihan lahan relokasi hunian tetap di Desa Sirnagalih, Kec. Cilaku, Kab. Cianjur Jawa-Barat, Indonesia di atas lahan 2,5 hektare dan disiapkan sebanyak 200 rumah instan sederhana sehat dan struktur tahan gempa," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah saat konferensi virtual, Ahad (4/12/2022).
Selain itu, dia melanjutkan, ada di lahan lain di Mande yaitu seluas 30 hektare. Lebih lanjut ia mengatakan, pemerintah juga telah merumuskan kebijakan pembangunan hunian tetap bagi warga yang rumahnya rusak berat. Sembari menunggu proses pembangunan huntap selesai, dia melanjutkan, warga terdampak menerima dana tunggu hunian sebesar Rp 500 ribu/KK.
Ia mengutip pemerintah yang mencatat kerugian materiil yaitu rumah rusak berat bertambah menjadi 8.151 yang telah terverifikasi, rumah rusak sedang menjadi 11.210, rusak ringan sebanyak 18.469 per Ahad.
Kemudian, fasilitas sekolah ada perubahan dari 518 menjadi 525 unit, tempat ibadah 269, fasilitas kesehatan 14 unit, gedung kantor 17 unit. Sementara itu, pemerintah mencatat KK yang mengungsi dan telah disurvei sebanyak 41.166 KK. Kemudian, jumlah total pengungsi masih belum berubah yaitu 146.083 jiwa.
"Di antaranya pengungsi laki-laki sebanyak 54 ribu lebih dan pengungsi perempuan 59.092 jiwa, ibu hamil 1.640, lanjut usia sebanyak 7.453 orang," ujarnya.