Sabtu 03 Dec 2022 13:39 WIB

Silaturahim dengan Tokoh Sunda, Erick Thohir Tegaskan tak Ada Kaitannya dengan Pilpres

Erick Thohir diminta perjuangkan kujang agar diakui UNESCO.

Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) menerima cinderamata dari sejumlah tokoh masyarakat Jawa Barat  saat kunjungannya di Jalan Soekarno Hatta, Batununggal, Kota Bandung, Jumat (2/12/2022). Dalam kunjungannya di Bandung, Menteri BUMN Erick Thohir berkesempatan untuk bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Jawa Barat serta menjadi pembicara dialog publik dengan tema Transformasi BUMN Dalam Menopang UMKM di Indonesia. Republika/Abdan Syakura
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) menerima cinderamata dari sejumlah tokoh masyarakat Jawa Barat saat kunjungannya di Jalan Soekarno Hatta, Batununggal, Kota Bandung, Jumat (2/12/2022). Dalam kunjungannya di Bandung, Menteri BUMN Erick Thohir berkesempatan untuk bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Jawa Barat serta menjadi pembicara dialog publik dengan tema Transformasi BUMN Dalam Menopang UMKM di Indonesia. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pertemuannya dengan tokoh dan para sesepuh Sunda murni sebagai bentuk silaturahim. Dia meminta pertemuan itu tidak dikaitkan dengan pencalonan pemilihan presiden 2024. 

Menurut dia, tidak ada salahnya mengunjungi sahabat. “Kalau bicara 2024 kan masih lama. Ini jangan-jangan doain rambut saya cepat putih," kelakar Erick merujuk pada pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut salah satu ciri pemimpin yang memikirkan rakyat adalah rambutnya sampai memutih. 

Pertemuan antara Erick dan para tokoh Sunda berlangsung penuh keakraban. Sejumlah tokoh Sunda yang hadir di antaranya adalah politisi senior Otje Djundjunan (Ceu Popong), mantan anggota DPR RI 5 periode. Selain itu, hadir pula Ketua Masyarakat Adat Sunda Eka Santosa, Yayat Purwita, Mantan Wagub Jabar Nu’man Abdul Hakim, Ketua Masyarakat Kehutanan Dadang Hendaris, Dada Rosada, Ketua Pemuda Pancasila Jabar, hingga Ketua ICMI Jabar Prof Sutarman. 

Ceu Popong yang merupakan istri wali kota Bandung periode 1971-1976 Otje Djundjunan, membuat suasana pertemuan menjadi lebih cair dengan melontarkan guyonan segarnya. Dia memuji Erick sebagai menteri yang mau mendengar masukan. 

"Sebagai apapun kita, kita to do the best (berbuat yang terbaik)," kata Ceu Popong sembari meminta Erick membantu Jawa Barat menjadi juara. 

Tokoh Sunda, Holil Aksan Umarzen, meminta agar Erick Thohir bisa memperjuangkan kujang untuk diakui oleh UNESCO seperti halnya keris. Menurutnya, pengakuan UNESCO akan kujang sangat penting bisa terwujud untuk menjaga warisan leluhur. Sebab saat ini banyak generasi penerus bangsa yang mulai melupakan keberadaan kujang.

Selain itu, Holil juga berpesan ke Erick Thohir untuk menyampaikan kepada Presiden Jokowi agar mengabulkan keinginan tokoh Sunda untuk mengganti nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda sebagai kado terakhir sebelum masa jabatannya usai pada 2024. 

Sementara itu, Agung Suryamal yang merupakan putra dari HD Sutisno mengungkapkan, sebagai salah satu tokoh terbaik bangsa, Erick Thohir layak untuk menjadi pemimpin Indonesia di masa mendatang. “Saya kira beliau sebagai putra terbaik (bangsa) dengan potensi, kapasitas, prestasi, saya kira layak lah untuk naik kelas," kata Agung.

Usai pertemuan tokoh-tokoh Sunda memberikan tanda kasih sayang kepada Erick berupa ikat kepala khas Sunda hingga kujang yang merupakan simbol kebudayaan Sunda. Erick mengatakan sebagai orang Sunda, dirinya ingin melihat dan memastikan, sesepuh sareng warga di Jawa Barat dalam kondisi sehat, senang, dan lancar kehidupannya. Sebagai pemuda Sunda, kata Erick, dirinya tumbuh dengan impian besar untuk berkontribusi bagi bangsa dan rakyat Indonesia, bagi rakyat Indonesia seperti amanah  ayah dan ibunya yakni almarhum Mochamad Thohir, dan  Edna Thohir yang berasal dari Majalengka.

Karena itu, kata Erick, meski dirinya telah membangun bisnis hingga ke luar negeri dengan memimpin Inter Milan, klub bola di Italia hingga klub basket di Amerika Serikat, Jawa Barat adalah tempatnya pulang. Itu dibuktikan dengan turut membantu Persib Bandung. 

Di dalam negeri,  Erick membangun media Muslim dan kerakyatan, yaitu Republika, koran pertama umat Muslim Indonesia sejak 1993 yang kemudian berkembang jadi grup media Mahaka. 

Saat sekarang menjabat Menteri BUMN, Erick tetap memperhatikan pembangunan dan pemulihan ekonomi masyarakat di Jawa Barat. Utamanya program-program untuk bantu rakyat, untuk UMKM, dan untuk membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya lewat sejumlah program seperti Program Pasar Digital (PaDi UMKM), Program MEKAAR untuk membantu ibu-ibu yang punya usaha atau UMKM, Program Petani Makmur, Program Solusi Nelayan, Program Santri dan Pesantren sebagai mercusuar peradaban dan ekonomi umat, dan lainnya. 

"BUMN juga terus membuka banyak lapangan kerja, seperti sekarang. BUMN membuka kesempatan yang seluasnya untuk pemuda-pemudi Jawa Barat bisa bergabung dan berkontribusi bagi Indonesia dengan BUMN," ujar Erick.

Di bidang keagamaan, Erick juga membangun masjid-masjid di Depok, Jawa Barat; dan di Los Angeles, Amerika Serikat. “Saya kalau lagi nengok Masjid At-Thohir yang di Amerika, ibarat Kabayan lagi nyaba ke Amerika! (Kabayan, tokoh fiksi Sunda yang terkenal sederhana, sedang berkunjung ke Amerika)," ujarnya. 

Erick bersyukur, meski berasal dari kampung, tapi dirinya bisa sampai sekolah tinggi. Tak hanya itu, dia juga membangun usaha, dan sekarang dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk jadi Menteri BUMN, berkat pengalaman, didikan, dan kanya’ah (kasih sayang) orang tuanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement