REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Laksamana TNI Yudo Margono, selama masa kepemimpinannya sebagai panglima TNI, berkomitmen akan mengawal netralitas anggota TNI selama tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.
"Untuk tahun politik, saya sudah jelas soal netralitas TNI; dan kami tetap netral di Pemilu 2024 dan kami sosialisasikan agar netral," kata Yudo usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Selain membangun soliditas antar-matra TNI, Yudo menambahkan pihaknya akan membangun sinergisme bersama dengan Polri. "TNI tidak bisa bergerak sendiri apabila tanpa soliditas dan sinergisme bersama Polri dan komponen negara lainnya, baik TNI dan komponen negara lainnya," tambahnya.
Yudo pun optimistis dengan masa jabatannya sebagai panglima TNI selama kurang lebih setahun, dia mampu mengejawantahkan visi dan misi yang dipaparkannya selama uji kelayakan dan kepatutan. Komisi I DPR, tambahnya, juga akan mengecek visi dan misi yang dijalankannya dalam 100 hari pertama kepemimpinan sebagai panglima TNI.
"Wong itu menjadi komitmen saya. Tadi kan sudah RDPU (Rapat Dengar Pendapat Umum), fit and proper test ini kan ada pertanggungjawabannya, tidak hanya fit and proper test (lalu) selesai," kata Yudo.
Sebelumnya, Rapat internal Komisi I DPR RI pada Jumat sore menyetujui Laksamana TNI Yudo Margono sebagai panglima TNI setelah yang bersangkutan menjalani rangkaian uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon panglima TNI. "Setelah mempertimbangkan pandangan fraksi dan anggota, maka Komisi I DPR RI memberikan persetujuan pengangkatan Laksamana TNI Yudo Margono sebagai panglima TNI," kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid di Kompleks Parlemen Jakarta, Jumat.