Selasa 29 Nov 2022 22:12 WIB

Garda Iran: Lebih dari 300 Orang Tewas dalam Kerusuhan Demo Mahsa Amini

Korban termasuk puluhan aparat ynag ikut tewas dalam bentrokan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota komunitas Iran dan pendukungnya berkumpul dalam solidaritas dengan pengunjuk rasa di Iran, setelah Mahsa Amini yang berusia 22 tahun meninggal dalam tahanan polisi karena diduga tidak mengenakan jilbab, di Ottawa, Ontario, pada hari Minggu, 25 September 2022.
Foto: AP/Justin Tang/The Canadian Press
Anggota komunitas Iran dan pendukungnya berkumpul dalam solidaritas dengan pengunjuk rasa di Iran, setelah Mahsa Amini yang berusia 22 tahun meninggal dalam tahanan polisi karena diduga tidak mengenakan jilbab, di Ottawa, Ontario, pada hari Minggu, 25 September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Jenderal Garda Revolusi Iran Brigadir Amirali Hajizadeh mengatakan, bahwa lebih dari 300 orang telah tewas sejak protes meletus di seluruh Iran. Protes meluas di banyak kota di Iran menyusul kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi moralitas pada 16 September.

"Semua orang di negara ini telah terpengaruh oleh kematian wanita ini. Saya tidak memiliki angka terbaru, tapi saya pikir kami memiliki mungkin lebih dari 300 martir dan orang tewas di negara ini, termasuk anak-anak, sejak insiden ini," kata Jendral Hajizadeh yang merupakan kepala divisi kedirgantaraan Garda, dikutip laman Al Arabiya, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga

Korban termasuk puluhan polisi, tentara dan milisi yang tewas dalam bentrokan dengan demonstran atau dibunuh. Korban resmi terbaru jauh lebih dekat dengan angka setidaknya 416 terbunuh dalam penindasan protes di Iran yang diterbitkan oleh kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Oslo.

Kelompok itu mengatakan jumlah korbannya termasuk mereka yang tewas dalam kekerasan terkait protes Amini dan kerusuhan di provinsi tenggara Sistan-Baluchistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement