Rabu 23 Nov 2022 12:29 WIB

Brigjen Hamim Periksa Video Oknum Grup 2 Kopassus Aniaya Pegawai Karaoke

Gibran respon warga sipil plus personel Kopassus menganiaya pegawai Family Karaoke.

Tangkapan layar video penganiayaan pegawai PA Resto & Family Karaoke di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah..
Foto: Tangkapan layar
Tangkapan layar video penganiayaan pegawai PA Resto & Family Karaoke di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PA Resto & Family Karaoke di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, digeruduk warga sipil dan oknum personel Grup 2 Kopassus yang bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Akun PA Karaoke Boyolali mengunggah video pengeroyokan prajurit Kopassus hingga viral di lini masa Twitter.

"Kami dari P.A Resto & Family Karaoke mau melaporkan, telah terjadi kekerasan dan penganiayaan dari oknum TNI dan sipil, salah satunya dari anggota Kopassus Grup 2 Kartasura berinisial F & anggota Sipil berinisial I, B, O, B yang terjadi pada hari Senin @gibran_tweet @Puspen_TNI," demikian keterangan akun Twitter @PaKaraoke dikutip Republika di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Dari video tersebut terlihat jika pegawai Family Karaoke mendapat pukulan dan tendangan. Bahkan, kepalanya dipukul menggunakan helm oleh pengunjung ketika berada di dalam ruangan.

Kronologi peristiwa itu adalah pada Senin (21/11/2022) sekitar pukul 22.00 WIB, ada warga sipil datang berinisial I, B, O, B. Mereka ingin menyewa ruangan, namun tidak tersedia. Setelah itu, mereka marah dan memecah kaca akrilik lalu, mereka keluar dan masuk lagi bersama dengan salah satu anggota Grup 2 Kopassus.

"Lalu mereka tetep ga terima dan secara langsung menghajar staff PA Resto & Family Karaoke. Bantu up...kami hanya pekerja biasa..yang butuh perlindungan," kata manajemen Family Karaoke.

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka yang akunnya di-mention merespon video tersebut. "Ada apa ini?" kata putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Hamim Tohari merespon laporan itu. "Kami cek dulu," kata Hamim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement