Senin 21 Nov 2022 21:45 WIB

BNPB Terjunkan Tim Reaksi Cepat Distribusikan Logistik ke Cianjur

Bantuan logistik berupa sembako dan barang pemenuh kebutuhan utama.

Warga bersama petugas merawat pasien pasca gempa bumi  di halaman RSUD Cianjur, Jalan Pasirgede Raya, Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022).  Berdasarkan keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) total saat ini korban meninggal dunia mencapai 62 orang dan 700 korban terluka pasca gempa bumi 5,6 SR di Kabupaten Cianjur. Republika/Abdan Syakura
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga bersama petugas merawat pasien pasca gempa bumi di halaman RSUD Cianjur, Jalan Pasirgede Raya, Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022). Berdasarkan keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) total saat ini korban meninggal dunia mencapai 62 orang dan 700 korban terluka pasca gempa bumi 5,6 SR di Kabupaten Cianjur. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mendistribusikan bantuan logistik ke lokasi terdampak gempa bumi Cianjur, Jawa Barat. "Ini dalam rangka mempercepat penanganan darurat pascagempa," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin (21/11/2022) malam.

BNPB malam ini mendorong tenda pengungsi sebanyak 47 tenda untuk mendukung kebutuhan darurat warga terdampak. Selain itu, sudah disiapkan bantuan logistik berupa sembako dan barang pemenuh kebutuhan utama senilai Rp 500 juta.

Baca Juga

Ia mengatakan, rumah warga yang alami kerusakan berat, sedang maupun ringan akan diberikan bantuan dari pemerintah."Rumah yang alami kerusakan akan dibangun kembali oleh pemerintah," katanya.

Ia mengatakan, sebagian masyarakat di wilayah terdampak telah mendirikan tenda di halaman rumah masing-masing. "Kami mengimbau masyarakat jika kondisi rumahnya terdampak gempa, dapat mengungsi di tempat pengungsian yang telah disediakan," katanya.

Suharyanto berharap, upaya yang dilakukan dalam penanganan bencana perlu keterlibatan seluruh pemangku kebijakan sehingga penanganan bencana berjalan baik.

"Gempa sudah terjadi, tidak ada satu kekuatan yang bisa menghindari kapan terjadinya bencana, yang pasti setelah terjadi bencana bagaimana upaya kita secara sinergi, soliditas dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement