Jumat 18 Nov 2022 19:00 WIB

Kasus Gagal Ginjal Akut, Menkes: Dari Kemenkes Sudah Selesai

Jumlah kasus gagal ginjal sudah turun drastis dan tidak ada lagi temuan baru.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Foto: Prayogi/Republika
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini kasus gagal ginjal akut pada anak sudah selesai dari sisi Kementerian Kesehatan. Pasalnya, sudah tidak ada kasus baru lagi sejak pemberhentian konsumsi obat sirop yang mengandung etilen glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

"Kalau ginjal akut, dari sisi Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah selesai. Kenapa? Sejak kita berhentiin obat-obatan tersebut itu turun drastis da sudah tidak ada kasus baru lagi itu, sudah dua setengah minggu. Jadi kita sudah out room," ujar Menkes ditemui di Jakarta, Jumat (18/11).

Baca Juga

Budi mengatakan, hingga kini kesimpulan penyebab gangguan ginjal akut adalah cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada obat sirop. Sehingga, saat Kemenkes menyetop pemberian dan penggunaan obat sirop tersebut, kasus gagal ginjal akut mengalami tren penurunan.

"Bahwa memang obat-obatan itu adalah penyebab itu adalah penyebab terjadi ginjal akut. Begitu sudah kita setop, sudah enggak kasus baru, ya rumah sakit kita sudah turun terus yang dirawat ginjal akut," ujarnya.

"Kematian masih ada dua hari atau tiga hari yang lalu, satu. Itu kematian karena sisa-sisa yang dulu, karena sudah terlampau rusak ginjalnya, sudah 35 hari di rumah sakit, 40 hari, enggak bisa diperbaiki," katanya melanjutkan.

Budi juga menekankan, tugas Kementerian Kesehatan adalah menjaga kesehatan masyarakat, serta melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap dokter dan apotek. Sementara untuk obat-obatan, menurut Budi merupakan wewenang dari BPOM RI.

Juru bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengungkapkan, terkini ada penambahan satu kasus kematian akibat gagal ginjal akut. Sehingga total kematian menjadi menjadi 200 orang. Kasus meninggal tersebut merupakan pasien yang telah menjalani perawatan dan sudah dalam kondisi stadium lanjut atau 3.

"Saat ini yang sembuh sudah ada, kita masih tercatat dari 27 provinsi dan saat ini yang dirawat tinggal 13. Sementara total kematian ada 200 orang dan yang sembuh ada 111 orang," ujar Syahril dalam diskusi daring bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jumat (18/11).

Sebelumnya, pada Rabu (16/11) Kemenkes melaporkan jumlah kasus gagal ginjal akut tercatat ada 324 kasus, tidak ada penambahan kasus baru sejak 2 November 2022. Kemudian kasus sembuh sebanyak 111 pasien dengan kasus kematian 199.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement