Senin 14 Nov 2022 19:22 WIB

Upacara Bendera Berakhir Mencekam, Puluhan Siswa Kesurupan

Awanya tiga siswa dalam satu barisan tiba-tiba berteriak sambil berperilaku aneh.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ilham Tirta
Siswa kesurupan.   (ilustrasi)
Foto: Antara
Siswa kesurupan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Upacara bendera hari Senin (14/11/2022) yang diikuti ratusan siswa SMPN 9 Salatiga yang semula berjalan khidmat mendadak buyar. Tiga orang siswi dalam satu barisan tiba-tiba berteriak histeris disertai perilaku aneh.

Peristiwa ini sontak membuat seluruh peserta upacara kaget dan kebingungan. Peristiwa ini membuat beberapa guru harus tutun tangan untuk menenangkan dan akhirnya membawa ketiganya ke ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Baca Juga

Selanjutnya, para guru kembali melanjutkan upacara bendera hingga purna. Sebelum masuk ke kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran, seluruh siswa peserta upacara diajak berdoa bersama oleh guru agama.

Namun di tengah- tengah doa bersama, belasan siswa tiba-tiba juga berteriak histeris. Situasi di sekolah ini pun mendadak semakin mencekam.

Para guru pun panik dan mereka menengarai peserta didiknya tengah mengalami kesurupan massal. "Total ada 30 siswa/siswi yang mengalami kesurupan secara tiba- tiba," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Siti Nurul Hidayatul Mar'ah.

Pihak sekolah segera menghubungi petugas Polsek Sidorejo dan tak lama kemudian Kapolsek Sidorejo bersama bederapa orang anggotanya mendatangi lokasi sekolah ini.

Atas inisiatif Kapolsek Sidorejo beserta tim, dikumpulkanlah 10 orang guru yang memang memiliki kemampuan spiritual. Mereka diminta mendoakan dan menyadarkan puluhan siswa tersebut.

Kapolsek Sidorejo, AKP Tri Widaryanto mengatakan, upaya untuk membantu para siswa yang kesurupan sudah dilakukan. "Meski sebelumnya bebebrapa siswi ada yang sampai pingsan, upaya mendoakan dan memulihkan kesadaran puluhan siswa menunjukkan hasil yang bagus. Karena kesadaran mereka sudah pulih," jelasnya.

Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Salatiga, Yati Kurniawati mengatakan, sekolah akan mengadakan doa bersama. "Agar seluruh warga sekolah senantiasa dilindungi dan kejadian ini tidak terulang kembali," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement