REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, ingin pelaksanaan program vaksinasi lengkap kembali ditingkatkan. Hal itu karena kembali terjadinya kenaikan kasus Covid-19.
"Covid-19 masih ada dan mematikan bagi yang berisiko. Jangan sampai menganggap Covid-19 tidak berbahaya," kata Rahmad Handoyo dalam keterangan di Jakarta, Rabu (9/11).
Rahmad mengingatkan kepada masyarakat bahwa perlindungan diri dari bahaya Covid-19 sangat penting. Rahmad menyebutkan pada tanggal 4 sampai 8 November, kenaikan kasus Covid-19 sebanyak 2.300 sampai lebih dari 5.000 kasus. Jumlah pasien yang dirawat ada sekitar 27.000, sedangkan yang sembuh 20.749 atau 76 persen.
Catatan pentingnya, kata dia, adalah lebih dari 32 persen pasien di rumah sakit karena Covid-19 ternyata belum divaksin dan 48 persen dari pasien meninggal belum divaksin. "Itu besar. Sebanyak 40 persen pasien dengan status berat, sedang, dan kritis ringan belum divaksin," ujar Rahmad.
Melihat data dan fakta tersebut, Rahmad mengingatkan kembali kepada masyarakat segera mendapatkan vaksin booster. "Perlu kami sampaikan kepada masyarakat bahwa fungsi vaksin itu dalam rangka menekan sakit parah, juga menekan angka kematian. Itu fungsi vaksin booster, terlebih lagi bagi yang belum vaksin dan ini harus jadi perhatian bersama," katanya.
Selain penekanan terhadap pentingnya vaksin booster, Rahmad juga mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. "Artinya kita harus melindungi saudara kita, keluarga kita yang ada punya risiko tinggi, komorbid, dan lansia. Saya kira tetap dengan protokol kesehatan dan juga vaksin booster," ujar Rahmad.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri juga mengajak untuk menggalakkan kembali protokol kesehatan dan vaksinasi booster pada perpanjangan masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). "Galakkan kembali penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Maksimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, dan tidak kalah penting adalah terus dorong vaksinasi dosis ketiga/booster," kata Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal.