REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Keberadaan posyandu di Kota Sukabumi dinilai penting dalam upaya menurunkan angka stunting. Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami saat menerima Tim Recheking Lomba Posyandu tingkat Provinsi Jawa Barat di Balai Kota Sukabumi, Jumat (4/11/2022).
Pada momen tersebut disampaikan keberpihakan pemkot terhadap posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kepada warga. Hadir dalam kesempatan itu Ketua Tim Recheking Posyandu Raden Julianto.
'' Keberadaan posyandu sangat diperlukan dalam upaya promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan kepada warga,'' ujar Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami. Sehinga pemda memberikan dukungan agar posyandu mandiri dan mendukung perwujudan visi wali kota dan wakil wali Kota Sukabumi yakni religius, nyaman, dan sejahtera.
Intinya komitmen untuk meningkatkan kualitas posyandu dengan memberikan dukungan kepada pokjanal posyandu. Selain itu dukungan kebijakan pemda berupa perda kawasan tanpa rokok perda ASI eklusif, penanganan HIV dan inovasi.'' Posyandu sebagai ujung tombak selain pelayanan kesehatan, ada berbagai pelayanan publik,'' kata Andri. Misalnya layanan disdukcapil berupa siap jemput bola pelayanan administrasi kependudukan.
Selain itu Kader posyandu mapay imah (Pos Mamah) yang digulirkan pada masa pandemi. Upaya skreening stunting dalam menekan angka stunting. Di mana kader posyandu jadi garda terdepan dalam mencegah munculnya stunting di masyarakat. Sebab kader merupakan yang berada langsung di tengah masyarakat.
Ketua Tim Recheking Posyandu Provinsi Jabar Raden Julianto mengatakan, posyandu di Kota Sukabumi sebelumnya mendapatkan posyandu award.'' Kami ingin supaya posyandu garda terdepan dalam mendukung Indonesia emas 2045,'' cetus dia.
Menurut Julianto, posyandu di Kota Sukabumi masuk enam besar di Jabar dan kini akan dinilai kembali. Posyandu itu yakni Aster Jingga di Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu.