REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengaku hingga kini belum menemukan kerusakan infrastruktur, maupun rumah warga akibat gempa berkekuatan magnitudo 5.5 yang berpusat di Bayah, Banten. "Kami belum menerima laporan dari relawan dan aparatur kecamatan serta desa adanya kerusakan infrastuktur maupun rumah warga akibat gempa itu," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal saat dihubungi di Lebak, Ahad (9/10/2022).
BPBD Lebak menegaskan terus melakukan monitoring melalui telepon kepada aparat kecamatan dan relawan. Baik yang berdekatan langsung dengan pusat gempa berkekuatan 5.5 di Bayah juga kecamatan lain di Kabupaten Lebak.
Selama ini, pihaknya belum menerima laporan adanya kerusakan infrastuktur maupun rumah warga, akibat gempa yang mengguncang Bayah. Gempa bumi dengan magnitudo 5.5 terjadi di Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak hingga terasa guncangnya di Rangkasbitung dan Pandeglang.
Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa terjadi hari ini, Ahad (9/10/2022) pukul 17:02:44 WIB dengan kekuatan: 5.5 SR, 61 km Barat Daya Lebak-Banten. Gempa bumi di pesisir selatan Kabupaten Lebak itu tak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
"Kami minta warga pesisir tetap waspada dengan adanya gempa tektonik ini," katanya menjelaskan.
Sementara itu, kegiatan masyarakat di pesisir Bayah yang lokasinya berdekatan dengan pusat gempa berkekuatan magnitudo 5.5 relatif normal. Terpantau tidak ada kerusakan infrastruktur dan rumah warga setempat. Kegiatan masyarakat di daerah itu seperti biasa melakukan aktivitas, terlebih menjelang shalat Maghrib dengan pergi ke masjid.
"Kami sekarang hendak pergi ke masjid dan tidak terpengaruh adanya gempa bumi 5.5 SR itu, karena warga di sini sudah biasa merasakan getarannya," kata Edi Sunar warga Bayah Kabupaten Lebak saat dihubungi di Rangkasbitung.