REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menemukan adalanya kenaikan elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani. Jika di awal 2022 elektabilitas Puan hanya 1,3 persen, maka pada September 2022 naik menjadi 3,2 persen.
Survei Indikator ini dirilis secara virtual dengan tajuk: "Evaluasi Kondisi Sosial, Politik, Ekonomi, Hukum, dan Peta Elektoral Jelang 2024”, pada Ahad (2/10/2022). Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, survei dilakukan pada 13-20 September 2022.
Angka 3,2 persen ini merupakan yang terbaik, sejak survei Indikator mulai 2020. Dalam simulasi 10-12 nama yang dilakukan Indikator, sekalipun elektabilitasnya fluktuatif, namun Puan belum pernah menyentuh angka 3 persen. Rata-rata hanya di angka 2 persen. Barulah pada September 2022, elektabilitasnya mencapai 3,2 persen. “AHY dan Puan konsisten menguat,” kata Burhanuddin Muhtadi, Ahad (2/10/2022).
Adapun secara keseluruhan dalam simulasi 10-12 nama, Ganjar Pranowo masih menempati posisi yang tertinggi dengan elektabilitas 30 persen. Berikutnya secara berturut-turut diikuti Prabowo Subianto (22 persen), Anies Baswedan (17,7 persen), Ridwan Kamil (7,8 persen), AHY (4,3 persen), Sandiaga Uno (3,6 persen), Puan Maharani (3,2 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,2 persen), Erick Thohir (1,4 persen), Airlangga Hartarto (0,3 persen), tidak jawan (7,5 persen).
Tren dari tiga besar capres ini rata-rata mengalami penurunan. Hanya Ganjar Pranowo yang meningkat dari 24,9 persen menjadi 3 persen. Prabowo dari 22,9 persen turun ke 22 persen, dan Anies dari 20,1 turun menjadi 17,7 persen.
Survei Indikator melibatkan 1.220 orang responden, yang berasal dari semua provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Adapun toleransi kesalahan sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.