Ahad 18 Sep 2022 12:28 WIB

Dewan Pers Tunggu Kabar Kepulangan Azyumardi Azra

Azyumardi Azra sebelumnya sempat dirawat setelah mendarat di Malaysia.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Indira Rezkisari
Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof Azyumardi Azra.
Foto: Dok Muhammadiyah
Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof Azyumardi Azra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo mengonfirmasi kabar meninggalnya Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra. Agus mengatakan, Azyumardi meninggal pada pukul 12.30 waktu Kuala Lumpur, Malaysia.

"Iya, benar. Pak Azyumardi meninggal," kata Agus kepada Republika.co.id, Ahad, (18/9/2022). Azyumardi Azra meninggal karena menderita Covid-19. Gejala pertama yang dirasakan adalah sesak napas. "Gejalanya sesak napas saat di pesawat, setelah dicek memang Covid-19," ujarnya.

Baca Juga

Hingga sekarang ini, Dewan Pers masih menunggu kabar lebih lanjut terkait proses pemakaman dari pihak keluarga. Yang jelas, Azyumardi dimakamkan di Indonesia. "Pasti dimakamkan di Indonesia. Masih belum tahu detailnya, tetapi menunggu kabar dari keluarga dulu," tambahnya.

Azyumardi sebelumnya dirawat setelah dalam penerbangan Indonesia-Malaysia dia tak berhenti batuk hingga sesak napas. Ketika diperiksa di rumah sakit Azyumardi terkonfirmasi positif Covid-19.

 

Azyumardi ke Malaysia dalam rangka kunjungan kerja. Ia mendapat undangan dari Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) untuk menghadiri Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam yang dilaksanakan di Selangor, Malaysia, pada 17 September 2022. Sedianya Azyumardi akan menjadi salah satu pembicara dalam konferensi tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement