REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, mengatakan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih bisa terus meningkat.
"Syaratnya, semua kementerian berkinerja maksimal. Sekarang perlu diakui ada kementerian yang kinerja bagus," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Oleh karena itu, lanjut dia kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi bisa berada pada angka 70 persen. Namun, menurut Emrus juga ada kementerian yang belum menunjukkan performa dan perlu diperbaiki. Berdasarkan hasil survei Poligov, tingginya kepuasan publik terhadap kinerja Presiden antara lain karena capaian pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.
Emrus mengatakan, hal itu menandakan kinerja Kementerian PUPR maksimal. Contoh lain, Indonesia termasuk salah satu negara yang berhasil menanggulangi pandemi Covid-19. Itu, kata dia bukti bahwa kementerian terkait bekerja sesuai harapan masyarakat.
"Tapi ada kementerian lain yang kinerja-nya masih patut dipertanyakan. Kemendag masih dipersepsikan dengan isu minyak goreng, Kementerian Pertanian terkait ketersediaan pangan," ucap Emrus.
Emrus berharap di sisa masa jabatan Presiden Jokowi semua menteri bekerja profesional, fokus menjalankan program untuk kesejahteraan rakyat. Menurutnya, kalau ada menteri yang tidak berkinerja baik, presiden bisa mengganti dengan sosok yang lebih berpengalaman.
Hasil survei Poligov menyebutkan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden sebesar 60 persen. Sedangkan, survei LSI menyebut kepuasan publik terhadap kinerja Presiden 72,3 persen, Voxpopuli 75,3 persen dan Indikator Politik Indonesia di angka 65 persen.
"Memang angka 70 persen itu sudah bagus. Tapi pemerintah ini kan sudah dua periode. Sudah banyak perbaikan seharusnya. Kabinet kedua ini harus lebih fokus dan profesional. Seharusnya kepuasan publik terhadap Jokowi 80 persen. Menteri yang berkontribusi tinggi harus tetap memacu kinerja," ujarnya.