Senin 05 Sep 2022 10:15 WIB

Faktor Kinerja Dinilai jadi Faktor Kepercayaan Publik ke Kejakgung

Kasus-kasus korupsi besar diungkap Kejakgung.

peneliti LSI, Djayadi Hanan, saat memaparkan hasil survei Penilaian Publik atas Masalah Hukum dan Kinerja Lembaga Penegak Hukum, Rabu (31/8/2022).
Foto: istimewa/tangkapan layar
peneliti LSI, Djayadi Hanan, saat memaparkan hasil survei Penilaian Publik atas Masalah Hukum dan Kinerja Lembaga Penegak Hukum, Rabu (31/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi III DPR tidak kaget dengan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan Kejaksaan Agung (Kejakgung) sebagai lembaga penegak hukum di posisi teratas dalam hal kepercayaan publik.

Tingginya kepercayaan publik terhadap Kejakgung, menurut Nasir, tidak lepas dari kinerja lembaga itu dalam penanganan kasus-kasus korupsi. "Dalam beberapa waktu terakhir Kejaksaan Agung bisa mengungkap kasus-kasus korupsi besar, seperti Surya Darmadi, minyak goreng, Garuda, dan sebagainya. Ini menambah plus survei tersebut,” kata Nasir.

Selain faktor kinerja, menurut Nasir, posisi seorang jaksa dan polisi juga berbeda. Polisi lebih bersentuhan langsung dengan publik. Sementara seorang jaksa dalam menjalankan tugasnya tidak langsung berbaur dengan publik. “Misalnya, polisi kan mereka kelihatan di lapangan. Mereka menjaga pertandingan sepak bola, menjaga kalau ada keramain, dan sebagainya. Kalau jaksa (dalam kerjanya) tidak ada yang seperti itu,” ungkap Nasir.

Dalam beberapa waktu terakhir Kejakgung menangani sejumlah kasus besar. Di antaranya dugaan kasus korupsi Surya Darmadi yang nilainya sangat fantastis.

Kejakgung juga menjadi lembaga yang digandengan Erick Thohir untuk bersih-bersih BUMN. Sejumlah kasus besar seperti dugaan korupsi Garuda, Tower PLN, Asabri, dan sebagainya, berhasil diproses hukum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement