Jumat 02 Sep 2022 05:03 WIB

Wali Kota Rotterdam: Pembangunan Kota Harus Mengutamakan Manusia

Investasi pada manusia dan pada pendidikan, menurut Aboutaleb, adalah hal yang utama.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Rotterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb (kanan).
Foto: @aniesbaswedan
Wali Kota Rotterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Rotterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb menekankan, aspek manusia merupakan hal yang utama dalam pembangunan sebuah kota. Investasi pada manusia dan pada pendidikan, menurut Aboutaleb, adalah hal yang utama dalam pembangunan sebuah kota, sebelum berinvestasi pada infrastruktur fisik seperti jalan, kabel, atau jembatan.

"Di dunia ini ada berbagai potensi yang dimiliki oleh satu kota. Dan kita bisa mengembangkan potensi tersebut untuk pembangunan, untuk hal tersebut kita membutuhkan satu instrumen penting, yakni berinvestasi pada manusia dan berinvestasi pada pendidikan," kata Aboutaleb dalam Jakarta Investment Forum (JIF) 2022 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2022).

Dia membagikan pengalaman pribadinya ketika tahun pertama menjabat sebagai wali kota dari kota pelabuhan di negeri kincir angin tersebut. Saat itu, tingkat kriminalitas di Rotterdam berada di level yang mengkhawatirkan. Meski begitu, Aboutaleb lebih memilih melakukan perbaikan besar-besaran dalam kehidupan sosial masyarakat daripada menambah besar-besaran jumlah personel polisi.

"Saya saat itu berkata pada legislatif yang meminta penambahan polisi, bahwa saya tidak menolak hal itu, tapi mungkin kita harus membawa kualitas yang lebih baik pada lingkungan masyarakat, yakni sekolah yang lebih baik, keadaan kultural yang lebih baik, fasilitas kemasyarakatan yang lebih baik," ucapnya.

Menurut wali kota berdarah Maroko tersebut, Rotterdam berinvestasi sekitar 40 juta euro untuk membuat beberapa fasilitas olahraga. Dengan begitu, anak-anak dapat bermain dan membuat program memperbaharui sekitar 35 ribu rumah sekitar 200 ribu orang tinggal dan secara simultan bekerja di sekitarnya.

"Inilah yang saya sebut ketangguhan sosial yang lebih jauh, bukan bangunan, bukan kabel, bukan juga jembatan. Jadi manusia adalah aspek utama, kemudian aspek sosial kesejahteraan, baru kemudian investasi pada infrastruktur fisik," ucap Aboutaleb.

Meski demikian, kata dia, berbagai pembangunan satu kota dalam setiap aspeknya untuk berjalan sebaik mungkin, sangatlah membutuhkan berbagai sumber daya dan membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit. Karena itu Aboutaleb menekankan, perlunya setiap pemimpin untuk bisa mengkombinasikan antara sumber pendanaan dan kebijakan demi melaksanakan pembangunan yang lebih baik di masyarakat pada masa depan.

"Jika semisal Jakarta ini memiliki pembiayaan atau dana yang konstan atau stuck pada satu titik, hal yang bisa dilakukan adalah membuat pilihan mana yang paling utama, karena tidak mungkin Anda dapat melakukan lebih banyak (pekerjaan) dengan sesuatu (pendanaan) yang lebih sedikit," ucap Aboutaleb.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement