Selasa 30 Aug 2022 01:20 WIB

Gulkarmat: Nyolong Listrik-Instalasi tak Sesuai Picu Korsleting, Penyebab Utama Kebakaran

Mayoritas kasus kebakaran terjadi akibat korsleting.

Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) melakukan proses pendinginan di lokasi kebakaran pemukiman di kawasan Simprug Golf II, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad (21/8/2022). Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 10.48 WIB yang diduga akibat korsleting listrik di salah satu kontrakan di kawasan tersebut.
Foto:

Peralatan tak standar

Demi meminimalkan kemungkinan kebakaran, Satriadi mengimbau warga kembali mengecek kembali instalasi listrik di rumah masing-masing. Pastikan sudah sesuai degan ketentuan kelistrikan yang berlaku.

"Peralatannya juga apakah memenuhi standar yang ditentukan, yakni SNI. Hindari beli peralatan yang tidak sesuai," katanya.

Menurut Satriadi, masih banyak peralatan yang harga murah tetapi kualitasnya diragukan dan tidak standar. "Karena kita tahu juga banyak peralatan kelistrikan yang dijual di pasar malam yang Rp 10 ribu dapat tiga, yang kita nggak tahu standarnya seperti apa," katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun, Satriadi menjelaskan, selama lima tahun terakhir (2018-2022) kebakaran di Jakarta sudah terjadi 8.004 kejadian. Yang terbanyak terjadi pada 2019 dengan jumlah 2.161 kejadian, 2018 sebanyak 1.751, 2021 sebanyak 1.532, 2020 sebanyak 1.501 dan 2022 sebanyak 1.059.

Untuk penyebab kebakaran selama lima tahun terakhir, dari 8.004 kebakaran, yang disebabkan korsleting sebanyak 4.829 kejadian (60 persen), kemudian karena penyebab lainnya sebanyak 1.180 kejadian (14 persen). Sedangkan akibat membakar sampah sebanyak 859 kejadian (10,7 persen), gas sebanyak 804 kejadian (10,4 persen), rokok sebanyak 295 kejadian (3 persen) dan akibat lilin sebanyak 37 kejadian (0,4 persen).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement