Ahad 28 Aug 2022 13:30 WIB

Menko PMK Ziarah ke Makam Bung Karno dan Luruskan Pernyataan Soal Wasiat

Muhadjir menyapa para peziarah yang memadati makam dan datang dari berbagai wilayah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Fakhruddin
Menko PMK Ziarah ke Makam Bung Karno dan Luruskan Pernyataan Soal Wasiat (ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan
Menko PMK Ziarah ke Makam Bung Karno dan Luruskan Pernyataan Soal Wasiat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berziarah ke Makam Proklamator RI Bung Karno dalam rangkaian kunjungannya di Blitar (27/8). Dalam kesempatan itu, Muhadjir mengajak untuk tidak melupakan jasa-jasa pahlawan.

"Kita sebagai masyarakat Indonesia tidak boleh lupa dengan para pahlawan. Setidaknya setahun sekali, dalam momentum memperingati kemerdekaan, wajib kita untuk berziarah dan mendoakan mereka," kata Muhadjir dalam siaran pers Kemenko PMK, Ahad (28/8).

Baca Juga

Saat berziarah, Muhadjir didampingi Deputi V Kemenko PMK Didik Suhardi, Wakil Wali Kota Blitar Tjujuk Sunario, Sekda Kota Blitar Priyo Suhartono dan pejabat lain, melafalkan Alfatihah dan tahlil, serta doa ampunan sekitar setengah jam.

Setelah ziarah, Muhadjir menyapa para peziarah yang memadati makam dan datang dari berbagai wilayah Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga meluruskan pernyataannya tentang Bung Karno berwasiat minta dimakamkan di Blitar saat memberikan sambutan di acara BEN. Setelah mengecek berdasarkan biografi Bung Karno, Muhadjir menyatakan bahwa Bung Karno mewasiatkan dimakamkan di daerah Priangan, yakni di Batu Tulis, Bogor.

Sedangkan keputusan pemerintah Presiden Soeharto memakamkan Bung Karno di Blitar terkait alasan, agar lebih dekat kepada makam ibunya. Karena Bung Karno dinilai sangat dekat dengan ibunya selama hidup.

"Dengan demikian, pernyataan saya luruskan. Saya mohon maaf," kata Muhadjir.

Sebelumnya, Menko PMK melanjutkan Gerakan Menanam 10 Juta Pohon sebagai aksi nyata Revolusi Mental di Kota Bung Karno itu. Dia mengatakan, selain melestarikan kekayaan flora, penanaman pohon membantu upaya ketahanan iklim.

"Saya senang sekali karena pohon yang ditanam termasuk pohon langka. Ini bagus dalam upaya melestarikan kekayaan flora di negeri kita. Ini juga membantu membangun ketahanan iklim," kata dia.

Menurut Muhadjir, aksi nyata penanaman pohon ini tidak hanya berbicara tentang masa depan esok hari tapi masa depan yang akan datang.

"Mudah-mudahan  ini bisa jadi pemicu di seluruh Blitar dan sekitarnya untuk beramai-ramai ikut meningkatkan kesadaran pentingnya menanam pohon dan juga menanam kebaikan," kata dia.

Muhadjir menyebut program ketahanan iklim yang dilakukan Pemerintah Kota Blitar sudah cukup baik. Menurutnya Kota Blitar sudah berada dalam langkah yang benar dalam mendukung pemerintah menangani pemanasan global, perubahan iklim, dan anomali iklim yang saat ini menjadi isu global.

"Saya sangat mendukung program kebijakan Pemkot Blitar dalam menyiapkan ketahanan iklim, ini harus dipertahankan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement