Senin 22 Aug 2022 15:33 WIB

Surya Paloh tak Larang Puan Maju Jadi Capres

Ketum Nasdem Surya Paloh sebut dirinya tidak pernah melarang Puan maju jadi capres.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Paloh sebut dirinya tidak pernah melarang Puan maju jadi capres.
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Paloh sebut dirinya tidak pernah melarang Puan maju jadi capres.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh telah menggelar pembicaraan dengan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani. Usai pertemuan tersebut, ia mengatakan hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 masihlah sangat dinamis.

"Saya katakan dinamis itu artinya, mengutip kembali pepatah lama kuno Inggris, dari gelas ke bibir banyak hal yang akan terjadi," ujar Surya di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Baca Juga

Dinamisnya pembicaraan juga berkaitan dengan sosok calon presiden (capres) yang akan diusung oleh Partai Nasdem. Pasalnya, partainya masih berpegang kepada hasil rapat kerja nasional (Rakernas) yang menghasilkan tiga nama bakal capres, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Kendati sudah memiliki tiga bakal nama capres, hal tersebut masih dapat berubah sesuai dengan kesepakatan dengan partai politik koalisinya. Sehingga forum pertemuan tersebut juga tak melarang siapapun untuk maju berkontestasi, termasuk Puan.

"Rakernas ya menempatkan Mas Ganjar sebagai bakal calon, salah satu dari tiga nama itu benar, tapi suasana itu berkembang dan dinamis sekali. Saya kedatangan Mbak Puan ini kan, saya lihat-lihat juga," ujar Surya.

"Kalau saya pribadi, subjektifnya, tidak boleh melarang Mbak Puan maju," sambungnya.

Senada dengan Surya, Puan mengatakan bahwa komunikasi terkait Pilpres 2024 masihlah sangat dinamis bagi PDIP. Menurutnya, masih ada waktu sekira satu tahun lebih untuk menentukan sosok yang akan diusung oleh partainya.

"Jadi dinamika yang sangat dinamis seperti yang disampaikan Pak Surya Paloh masih bisa terjadi. Karena bagaimana menjajaki pemikiran dengan kemudian prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara itu tidak bisa dilakukan hari ini saja," ujar Puan.

Meski belum ada kesepakatan terkait Pilpres 2024, Puan menyatakan bahwa PDIP dan Partai Nasdem memiliki kesamaan, yakni menjalankan cita-cita Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno. "Membuat Indonesia yang raya sejati," ujar Ketua DPR itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement