REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kehebatan angkatan laut Indonesia di era kepemimpinan Presiden pertama RI, yakni Soekarno atau yang dikenal Bung Karno. Dia menyebut, Indonesia pernah mempunyai alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang modern pada masa Bung Karno.
Hal ini Megawati sampaikan saat menjadi keynote speech dalam acara bertajuk 'Napak Tilas Ratu Kalinyamat Pahlawan Maritim Nusantara' yang digelar di atas geladak KRI Dewaruci yang sedang bersandar di Dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kegiatan itu dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
“(Di era Bung Karno) Angkatan Laut kita itu punya 12 kapal selam kelas Whiskey, tinggal manggut benar enggak, termodern pada masa itu,” kata Megawati.
Selain itu, Megawati mengungkapkan, belasan kapal selam itu dilengkapi dengan kehadiran 104 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) kelas korvet dan KRI Irian. KRI Irian merupakan kapal penjelajah kelas Sverdlov yang dibeli Indonesia pada tahun 1962 dari Uni Sovet yang kini bernama Rusia.
KRI Irian, jelas Megawati, memiliki spesifikasi yang mampu menampung sebanyam 1.270 prajurit dan 60 perwira. Ia bahkan mengaku memiliki kenangan khusus dengan KRI Irian lantaran pernah menaiki langsung kapal tersebut.
“KRI Irian kelas Sverdlov, keren. Saya naik kok kapal Irian, itu disuruh Bapaku (Bung Karno) juga,” ungkapnya.
Disamping memiliki alutsista yang modern, Megawati menuturkan, Bung Karno juga dulu pernah membuat koridor strategis dengan menempatkan kawasan Indonesia bagian timur sebagai pusat kekuatan TNI Angkatan Laut. Sementara itu, Indonesia bagian tengah, termasuk Kalimantan menjadi pusat kekuatan TNI Angkatan Udara dan Indonesia bagian barat, termasuk Jawa sebagai pusat kekuatan TNI Angkatan Darat.
“Jadi dengan demikian sebenarnya mempermudah. Saya mikir kenapa bapak saya membuat strateginya kan karena mudah dari sisi lapangan untuk latihan,” jelas dia.