Kamis 04 Aug 2022 21:05 WIB

Satgas Ingatkan Masyarakat Konsisten Jalankan Prokes

Terdapat kecenderungan sikap setengah disiplin masyarakat dalam menjalankan 3M.

Rep: dessy suciati saputri/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang warga di terowongan Jalan Kendal, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan untuk saat ini pemberian dosis keempat masih mengikuti skala prioritas yaitu bagi tenaga kesehatan, Namun kedepannya bukan tak mungkin sasaran vaksin dosis keempat tersebut dapat diperluas sesuai kebutuhan.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang warga di terowongan Jalan Kendal, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan untuk saat ini pemberian dosis keempat masih mengikuti skala prioritas yaitu bagi tenaga kesehatan, Namun kedepannya bukan tak mungkin sasaran vaksin dosis keempat tersebut dapat diperluas sesuai kebutuhan.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat agar tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara menyeluruh dan benar di tengah kenaikan kasus Covid-19 saat ini. Konsistensi dalam menerapkan protokol kesehatan ini mampu meminimalisir peluang penularan Covid-19.

Namun sayangnya, berdasarkan pantauan Satgas, terdapat kecenderungan sikap setengah disiplin masyarakat dalam menjalankan 3M. “Yaitu sikap di mana hanya satu atau dua aspek prokes saja yang dijalankan dari 3 aspek yang seharusnya tidak terpisahkan,” kata Wiku saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (4/8/2022).

Baca Juga

Sementara dari kinerja pemantauan dan pelaporan kepatuhan di daerah juga semakin menurun, di mana dalam beberapa bulan terakhir jumlah daerah yang melapor semakin berkurang. Hanya 17 dari 34 provinsi yang melapor pada pekan terakhir yaitu antara 25-31 Juli 2022.

Selain itu, kepatuhan memakai masker cenderung lebih rendah daripada menjaga jarak. Dari 17 provinsi yang melapor pada pekan terakhir, lebih dari 40 persen kelurahan desa tidak patuh memakai masker. Sedangkan lebih dari 20 persen kelurahan desa tidak patuh menjaga jarak.

“5 provinsi yang memiliki kasus tertinggi nyatanya memiliki tingkat kepatuhan prokes yang harus dievaluasi kembali. Di mana salah satunya yang terendah yaitu Provinsi Jawa Barat yang hanya memiliki angka kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak di bawah 20 persen,” kata Wiku.

Karena itu, Wiku pun meminta masyarakat dan juga aparat setempat agar kembali mengawasi kedisiplinan protokol kesehatan. Ia mengingatkan, meskipun Covid-19 dapat disembuhkan, namun upaya pencegahan jauh lebih baik.

“Hal ini karena apabila terkena Covid-19 maka kualitas hidup akan berkurang dan berbagai aktivitas akan terhambat. Selain itu, kita juga berpotensi tinggi untuk menularkan orang lain serta memiliki dampak jangka panjang atau long covid di kemudian hari,” ujarnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement