REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir hadir dalam acara inagurasi penerimaan karyawan baru BUMN 2022. Dalam inagurasi karyawan baru itu, Erick mengatakan dia bahagia karena BUMN mampu menjaring banyak talenta dari Indonesia Timur. Seleksi penerimaan karyawan baru BUMN yang transparan juga mampu menjaring banyak bakat terbaik dari kalangan disabilitas.
Erick optimistis dengan proses yang transparan dan fair itu, bakat terbaik yang dijaring itu dapat mengantarkan prestasi BUMN ke pentas global. "Saya mengapresiasi bahwa BUMN terus dan konsisten mampu menjalankan proses rekrutmen secara transparan. Tidak menomorduakan saudara kita yang luar biasa dari penyandang disabilitas. Banyak pula yang diterima dari saudara kita dari Indonesia Timur. Inilah calon pemimpin masa depan yang saya yakin dapat membawa BUMN ke pentas global," ujar Erick di sela acara Inaugurasi Rekrutmen Bersama BUMN 2022, di Tenis Indoor, GBK Senayan, Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Erick mengatakan, BUMN selaku garda perekonomian nasional mesti berani berkiprah ke pentas global. Dengan tetap mengusung konsep ekonomi kerakyatan, Erick percaya diri BUMN mampu bersaing dengan sejumlah perusahaan mancanegara yang mengusung konsep kapitalis. "Kita harus berani bersaing dengan perusahaan global," ujar Erick.
Erick pun menilai, acara inagurasi karyawan BUMN 2022 merupakan terobosan baru yang dilakukan BUMN. Acara yang baru pertama kali dihelat ini penting untuk menumbuhkan kultur BUMN yang mengedepankan kolaborasi, harmoni, loyalitas, adaptif, amanah, dan kompeten (AKHLAK). Karena itu BUMN sejak awal ingin karyawan lintas BUMN ini sudah saling mengenal, berkolaborasi, dan bersinergi.
"Sejak awal kita mendorong satu dan lainnya generasi penerus BUMN sudah seharusnya saling mengenal. Yang selama ini sendiri-sendiri sekarang digabungkan jadi saling kenal sejak awal," ujar Erick.
Transformasi BUMN, kata Erick, mesti dimulai dengan pondasi sumber daya manusia. Menurutnya, transformasi tidak mungkin sukses kalau tidak ada transformasi dari kultur atau karakter sumber daya manusia di BUMN.
"Karena kita ketahui yang namanya transformasi itu banyak yang gagal karena hanya sekadar berubah business modelnya. Padahal yang paling penting dari transformasi itu manusianya atau pembangunan karakter," ujar Erick.
Erick pun ingin sejak awal menanamkan prinsip bela negara pada seluruh sumber daya BUMN. Sebab, kata Erick, bekerja di BUMN bukan sekadar mencari profit bagi perusahaan, tapi juga memberi manfaat bagi bangsa dan negara.
"Lewat program bela negara generasi muda Indonesia di BUMN ini punya kebersamaan, punya daya juang tinggi dan juga mengerti bekerja di BUMN. Karena bekerja di BUMN itu sesuatu yang tidak mudah. Selain harus memastikan BUMN-nya sehat tetapi juga peran BUMN yang merupakan sepertiga dari perekonomian Indonesia itu mampu menjaga keseimbangan untuk mengatasi kesenjangan. Kita harus bisa mengintervensi ketika terjadi pasar yang terdisrupsi," kata Erick menegaskan.