Kamis 21 Jul 2022 14:16 WIB

Soal Kabar Bocah Meninggal Usai Dirundung Setubuhi Kucing, Ini Temuan KPAID

Diduga terdapat empat orang temannya yang melakukan perundungan terhadap korban.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Stop Bullying
Foto:

KPAID juga berencana melaporkan kasus itu kepada aparat kepolisian. Pelaporan itu dilakukan untuk menindaklanjuti kasus. "Tindak lanjut ini bukan berarti harus proses hukum, melainkan proses edukasi yang lebih baik. Soalnya terduga pelaku masih anak-anak. Karena itu, kami akan melakukan pendampingan kepada terduga pelaku," kata dia.

KPAID Kabupaten Tasikmalaya juga akan komunikasi dengan berbagai pihak untuk bisa melakukan edukasi kepada anak dengan lebih masif. Sebab, adanya korban jiwa akibat perundungan itu tidak bisa disepelekan. "Kami juga mengimbau orang tua untuk selalu melindungi anaknya. Kami juga minta orang tua hadir figur dan update kondisi hari ini, sehingga kita bisa memahami dunia anak," kata dia.

Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tasikmalaya, An'an Yuliati, mengatakan, pihaknya mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut. P2TP2A Kabupaten Tasikmalaya akan terus melakukan pendampingan kepada keluarga korban yang mungkin mengalami masalah psikis akibat peristiwa itu.

Menurut dia, kasus yang menimpa anak berusia 11 tahun itu sebenarnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan bersama petugas rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) setempat.

"Yang masuk ke data kita ada tiga kasus perundungan dan semuanya sudah kami tangani, baik secara hukum dan pemulihan. Namun, kebetulan anaknya meninggal, kita prihatin. Dan, ini perlu ada tindak lanjut," kata dia.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan rehabilitasi kepada para pelaku agar tak mengulangi perbuatan tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan pemahaman kepada para orang tua agar dapat mengedukasi dan mengawasi anaknya.

"Ini kemungkinan seperti fenomena gunung es, masih banyak terjadi, tapi belum diketahui. Kami akan terus berkoordinasi dengan sekolah dan desa untuk mengatasi masalah ini," kata An'an.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement