REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi, Bahlil Lahadahlia, menilai wacana Puan Maharani dan Anies Baswedan merupakan pasangan yang baik. Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, menilai wacana pasangan Puan-Anies sesuai dengan keinginan pemerintah.
"Sebagai anggota kabinet, bukan tidak mungkin jika pernyataan Bahlil sejalan dengan keinginan pemerintah yang jenuh dengan situasi sosial politik publik selama ini," kata Dedi kepada Republika, Selasa (12/7).
Dedi mengatakan, upaya mempertemukan Puan dengan Anies, menjadi ide dasar menghapus polarisasi. Selain itu kedua tokoh itu juga terbukti punya catatan kerja yang baik.
"Puan terbukti punya kontrubusi besar dalam masa penanganan pandemi kita, publik mungkin hanya melihat peran Presiden, padahal tanpa ada persetujuan Puan sebagai ketua DPR, maka alokasi anggaran, proses penanganan pandemi tidak akan berjalan dengan baik, Puan layak diapresiasi dan disosialisasikan sebagai salah satu tokoh paling berjasa, itu agar adil melihat realitas politik," ujarnya.
Sementara, Anies dinilai memiliki pengetahuan dan pengalaman di birokrasi yang teruji. Anies juga pernah menjabat menteri dan kepala daerah.
"Elektabilitas Anies bisa melengkapi kelompok PDIP yang nasionalis," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi, Bahlil Lahadahlia, merespons positif wacana Puan Maharani dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang. Katanya wacana memasangkan Puan-Anies adalah hal yang baik.
"Itu pasangan bagus itu bisa satu kali putaran itu pasangan," kata Bahlil dalam diskusi daring, Senin (11/7/2022).
Bahlil menambahkan, Puan dan Anies sama-sama pasangan muda dan cerdas. Kombinasi keduanya juga dinilai sebagai upaya rekonsiliasi nasional antara cebong dan kampret.
"Ini kan di mana-mana ada cebong ada ini ada ini nah dua-duanya ini paten juga bagus juga saya pikir kalau ada surveinya itu top lah," ujarnya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), mempertanyakan alasan Bahlil menjelaskan hal tersebut. Sebab, Bahlil memposisikan dirinya sebagai Menteri Investasi.
"Pak Bahlil sekarang standing position-nya adalah menteri Investasi, BKPM, betul ya? Lha statement bahas capres-cawapres itu masuk akal enggak, ya itu mari kita coba dudukkan. Itu berarti apa? Itu berarti dia sedang berpendapat awam, gitu kan? Jadi kelasnya sama dengan dikau, cuma karena dia menteri, cuma ilmunya sama," tuturnya. Selasa.
Bambang menegaskan bahwa, PDIP belum punya pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung di Pilpres 2024.
"Bicara Pilpres, PDI Perjuangan belum punya calon hari ini, sampai hari ini belum menetapkan calonnya siapa," kata Bambang.
Bambang mengatakan, penentuan capres-cawapresnya merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia pun mempersilakan jika ada lembaga survei yang memasangkan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Jadi kalau orang bersurvei gothak gathukke, ini pasangan dengan ini, ini pasangan dengan ini ya monggo-monggo aja, namanya juga survei, itu bagian dari pekerjaan dia. Iya tho? monggo aja," ujarnya.
Ketua Komisi III DPR itu juga