Jumat 01 Jul 2022 20:31 WIB

DKI Jakarta Sumbang 53,7 Persen Kasus Covid-19 Harian di Indonesia

DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus sebanyak 1.100 pada Jumat (1/7/2022).

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Petugas kesehatan memeriksa sampel urine calon haji di area Masjid Pusdai, Kota Bandung, Selasa (28/6/2022). Sebanyak 228 jamaah calon haji kloter terakhir asal Kota Bandung mengikuti tes usap PCR dan uji kehamilan, sebagai salah satu persyaratan keberangkatan haji serta untuk memastikan jamaah calon haji bebas dari Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan memeriksa sampel urine calon haji di area Masjid Pusdai, Kota Bandung, Selasa (28/6/2022). Sebanyak 228 jamaah calon haji kloter terakhir asal Kota Bandung mengikuti tes usap PCR dan uji kehamilan, sebagai salah satu persyaratan keberangkatan haji serta untuk memastikan jamaah calon haji bebas dari Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia pada Jumat (1/7/2022) bertambah 2.049 kasus. Sehingga akumulasi positif Covid-19 saat ini sebanyak 6.090.509 kasus.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi satu-satunya penyumbang kasus harian tertinggi di Indonesia dengan 1.100 kasus Jumlah penambahan kasus Covid-19 Jakarta itu menyumbang 53,7 persen dari kasus nasional.

Baca Juga

Posisi kedua dengan penambahan Covid-19 harian tertinggi yakni Jawa Barat yang mengalami penambahan kasus Covid-19 harian sebanyak 430 kasus. Kemudian Banten 241 kasus, serta Jawa Timur dengan 107 kasus. Keempatnya menjadi provinsi dengan penambahan kasus Covid-19 di atas 100 kasus pada hari ini.

Epidemiolog dari Universitas Diponegoro, Ari Udiyono menilai transmisi di DKI Jakarta memang relatif lebih tinggi dibanding daerah lain lantaran transmisi di Jakarta relatif jauh lebih tinggi daripada daerah lainnya. Menurut Ari ada kemungkinan testing di sejumlah wilayah Indonesia tidak berjalan sebanding.

Ari melanjutkan, meskipun testing dan tracing di beberapa daerah masih belum begitu masif, namun jumlah angka perawatan dan angka kematian masih sangatlah rendah. Artinya , virus yang ada saat ini bisa dibila v tidak mempunyai kekuatan yang cukup tinggi untuk bisa membuat seseorang harus dirawat di rumah sakit.

"Dan ini sesuai dengan informasi yang menyatakan, tingkat virulensi dari varian omicron yang baru (bila memang ini karena varian baru ya), tidak sekuat varian Omicron yang memapar di bulan Februari lalu. dan penyembuhannya pun lebih cepat," tutur Ari kepada Republika.co.id, Jumat (1/7/2022).

Berdasarkan data Satgas Covid-19, untuk kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat 1.921 orang. Sehingga total sebanyak 5.916.854 orang sembuh. Sedangkan jumlah yang meninggal bertambah 3 orang. Sehingga total meninggal menjadi 156.740 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement