REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin Merah Putih COVID-19 merupakan bagian dari 14 antigen vaksin program Imunisasi Nasional yang kini sedang dikembangkan Indonesia. Pengembangan ini dalam upaya memperkuat sistem ketahanan kesehatan.
"Hal ini merupakan langkah besar dalam upaya bangsa Indonesia mewujudkan kemandirian di bidang produksi vaksin terutama vaksin COVID-19," kata Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Agusdini Banun Saptaningsih dalam acara Kick Off Uji Klinik Fase 3 Vaksin Merah Putih secara virtual yang diikuti dari YouTube Unair di Jakarta, Senin (27/6/2022).
Agusdini mengapresiasi kerja sama Unair dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia dalam mengembangkan plaformincativatedvirus menjadi Vaksin Merah Putih. Pandemi COVID-19, kata Agusdini, telah menyadarkan bangsa untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan Indonesia.
"Ketika negara lain sudah mulai mengembangkan vaksin COVID-19, dengan teknologi baru, Indonesia masih pada tahapan produksi field and finish platform vaksin konvensional. Namun hal itu merupakan langkah besar dalam upaya Bangsa Indonesia mewujudkan kemandirian," ujarnya.
Ia mengatakan transformasi resiliensi kefarmasian untuk produksi vaksin, meliputi strategi membangun kapasitas penelitian dan produksi vaksin nasional dalam pengembangan dan produksi 14 antigen vaksin program imunisasi.
Sebanyak 14 antigen vaksin yang dimaksud di antaranyaPneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) adalah vaksin untuk mencegah penyakit infeksi yang berat, seperti meningitis, pneumonia, dan sepsis.
Selain itu, Human Papillomavirus (HPV) untuk mencegah kanker dan prakanker serviks, vulva, vagina, dan anus. Kemudian vaksin Rotavirus untuk mencegah penularan diare akibat rotavirus.