REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri mendadak viral di media sosial. Video yang diunggah anak Megawati yakni Ketua DPR RI, Puan Maharin menuai banyak kritik.
Karena bagaimana pun, Jokowi adalah Presiden RI, orang nomor satu di Indonesia yang harus dijaga marwah dan martabatnya. Namun dalam video itu, sebagaimana yang disebutkan oleh sejumlah warganet, Jokowi nampak terlihat seperti sedang melakukan konseling di ruangan bimbingan penyusuhan (BP).
Menanggapi video tersebut, Pakar Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio juga turut buka suara. Menurut Hendri, video itu nampak sangat tidak elok dilakukan dan ditunjukkan apalagi disebarluaskan di media sosial.
Di dalam video tersebut, menurut Hendri, Jokowi nampak terlihat tidak seperti seorang Presiden, melainkan hanya sebagai kader partai. Seorang kader partai yang sedang menghadap ketua umum partainya.
“Itu secara internal politik PDIP hal biasa, karena posisi Pak Jokowi sebagai petugas partai. Tapi di ranah pemerintahan berpolitik praktis ini sebuah video yang menurut saya tidak patut dipertontonkan,” kata Hendri.
“(Video itu) banyak menggambarkan, sebagai Presiden seolah-olah Jokowi tunduk kepada Ketua Umum Partai Politik Megawati. Bisa diterjemahkan macam-macam, hanya saja dari gesturnya Pak Jokowi nampaknya Pak Jokowi patuh, minimal saat itu, dengan apapun keputusan ibu Megawati,” tambah Hendri.