Rabu 08 Jun 2022 17:40 WIB

Sebut Megawati Layaknya Ibu, Jokowi: Wajar Jika Ada Perbedaan Ibu-Anak

Hubungan Jokowi dan Megawati dinilai renggang karena perbedaan politik 2024.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Pertemuan Megawati dan Jokowi di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6).
Foto: Sekjen Pdip Hasto Kristiyanto.
Pertemuan Megawati dan Jokowi di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan masjid At-Taufiq PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022). Dalam sambutannya, Jokowi menyebut Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu layaknya seorang ibu bagi dirinya.

“Ibu Megawati itu seperti ibu saya sendiri. Saya sangat sangat sangat menghormati beliau, Ibu Mega. Dan hubungan anak dengan ibu itu hubungan batin. Saya sangat hormat kepada beliau yang selalu penuh dengan rasa kepercayaan yang tidak pernah berubah,” kata Jokowi.

Baca Juga

Jokowi mengaku sangat menghormati Megawati. Hubungannya dengan Megawati pun merupakan hubungan batin. Namun, ia mengakui dalam perjalanan hubungan antara ibu dan anak tak selalu sama. Terkadang, kata dia, terdapat perbedaan di antara keduanya.

Meskipun begitu, adanya perbedaan di antara ibu dan anak itu dinilainya wajar dan biasa. “Kemudian kalau dalam perjalanan panjang kadang-kadang ada perbedaan antara anak dan ibu, ya itu wajar-wajar saja. Biasa,” ujarnya.

Hubungan Jokowi dan Megawati ini dikabarkan renggang karena perbedaan pandangan politik di 2024. Namun, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membantahnya.

Ia pun menceritakan tanggapan Megawati saat diisukan renggang dengan Jokowi. Ketua Umum PDIP itu hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Menurut Hasto, isu kerenggangan hubungan Jokowi dan Megawati tersebut dilontarkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.  

Sementara, Mensesneg Pratikno juga menyampaikan hal serupa. Menurut dia, hubungan Jokowi dan Megawati baik-baik saja. Ia pun mengingatkan agar hubungan keduanya tersebut tak digoreng menjadi isu liar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement