Rabu 08 Jun 2022 06:12 WIB

Lemhannas Sedang Kembangkan Kajian Khusus tentang Papua

Dengan arahan wapres, Lemhannas berkomitmen membangun Papua damai dan sejahtera.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto.
Foto: Dok Lemhannas
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ketahanan Masyarakat (Lemhannas) sedang membuat kajian mengenai Papua sesuai arahan  Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin. Kajian khusus tentang Papua difokuskan pada empat fokus bahasan, yaitu ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, dan demokrasi untuk Papua.

"Arahan itu sedang kami jalankan, kami berharap dalam waktu tidak terlalu lama bisa menyampaikan hasil kajian kami tentang Papua," kata Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto saat kuliah umum wapres kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 dan 64 tahun 2022 di Auditorium Gajah Mada, Gedung Pancagatra Lemhannas, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2022).

Andi menuturkan, kajian itu bisa dijadikan dasar untuk membuat kebijakan bagi pemerintahh selanjutnya. Selain tentang Papua, sambung dia, Lemhannas melakukan fokus lima kajian, yakni tentang ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, konsolidasi demokrasi, dan juga ketahanan ibu kota nusantara (IKN).

"Diharapkan dengan arahan Bapak Wapres, komitmen kita untuk membangun Papua yang damai, Papua yang sejahtera," kata Andi. Bagi dia, hehadiran Wapres tersebut merupakan sebuah kehormatan bagi Lemhannas. Hal itu karena peserta PPRA 63 dan 64 disiapkan untuk menjadi pemimpin nasional tiga sampai lima tahun ke depan.

Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Utama Lemhannas Komjen Purwadi Arianto, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Pendidikan Kepemimpinan Tingkat Nasional Mayjen Sugeng Santoso, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Sekretariat Wapres Lukman Hakim Siregar, dan Staf khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, dan pejabat Lemhannas lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement